BATAM – Kawasan Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, harus clear and clean dalam waktu ini. Sebab, pada 28 September 2023 akan diserahkan kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pegembang kawasan.
Sehari pascabentrok antara warga dengan aparat, BP Batam sudah mulai melakukan pemasangan patok di sepanjang jalan kawasan Sembulang dan mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian dan TNI, Jumat (08/09).
“(Tanggal) 28 nanti informasi dari BP (Badan Pengusahaan) Batam, Pulau Rempang harus clean and clear, kita serahkan kepada pengembang atau PT MEG,” kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto.
“Alhamdulillah situasi di Rempang sudah kondusif, warga masyarakat sudah menerima. Pematokan sudah mulai berjalan dan normal lagi,” katanya lagi.
Menurut Nugroho, saat ini pihaknya tidak mendapat hambatan dalam pemasangan patok di kawasan Rempang.
“Alhamdulillah sekarang tidak ada penolakan. Ini lancar-lancar aja, kalau enggak salah sudah ada 150 patok, targetnya 50 patok lagi hari ini selesai,” kata dia.
Selain itu, tim terpadu terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan Ditpam BP Batam akan mendirikan posko. “Pos terpadu, ada tujuh titik di sini akan kita dirikan untuk menjaga kondisi situasi Kamtibmas di wilayah Rempang yang aman dan kondusif,” kata dia.
Pantauan di lokasi, tujuh titik tersebut berada di Jembatan IV Barelang, dan simpang-simpang masuk ke perkampungan seperti Simpang Rempang Cate, Blongkeng, Tanjung Klengkeng, Pantai Melayu, Sembulang
Menurut Nugroho, hadirnya tim terpadu di Rempang guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga. Ia mempersilakan tokoh masyarakat mendampingi aparat yang melakukan pemasangan patok.
“Nanti juga akan dilakukan pendataan bagi masyarakat yang akan direlokasi,” kata dia.
Baca juga: Rintihan Emak-Emak di Tanah Rempang, Jadi Rakyat Kecil Ditindas
Baca juga: Kapolresta Barelang Minta Maaf Atas Insiden Gas Air Mata ke Sekolah
Sementara itu, Juru bicara Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Rempang Galang, Suardi, mengatakan apabila petugas datang dengan baik-baik dan adanya musyawarah. Mereka tak perlu repot-repot datang, warga akan mematok sendiri.
“Tuntutan warga dua, masyarakat tidak mau pindah dari kampung, lahan garapan mereka dignti. Kalau dua hal ini dilakukan, masyarakat sendiri yang pasang patok,” kata dia singkat. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News