JAKARTA – Aset milik produsen mobil premium Mercedes-Benz senilai 2 miliar Euro di Rusia, terancam nasionalisasi aset asing negara itu, kata produsen Merecedes-Benz.
Rusia resmi mengambil langkah nasionalisasi, pasca dijatuhi beragam sanksi ekonomi oleh negara Barat termasuk Jerman terkait invasi ke Ukraina.
Perusahaan Merecedes-Benz mengatakan, dalam laporan tahunannya bahwa perang di Ukraina meningkatkan berbagai risiko, mulai dari gangguan pada suku cadang hingga pasokan energi atau bahkan serangan dunia maya.
“Risiko ini dapat diperburuk oleh potensi pengambilalihan aset anak perusahaan Rusia,” kata Mercedes-Benz dikutip Reuters, Senin (14/3).
Partai berkuasa Rusia, Rusia Bersatu mengatakan, bahwa komisi pemerintah telah menyetujui langkah pertama untuk menasionalisasi aset perusahaan yang lebih dari 25 persen dimiliki oleh orang asing dari “negara-negara yang tidak bersahabat”.
Mercedes-Benz memiliki pabrik mobil di kota Esipovo, 40 km (25 mil) barat laut Moskow.
Pabrik tersebut memiliki lebih dari 1.000 karyawan yang memproduksi sedan dan SUV kelas-E.
Pabrik tersebut dibuka pada April 2019, dengan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Itu adalah pabrik pertama dalam beberapa tahun yang dibuka oleh pembuat mobil asing di Rusia, di mana investasi ke dalam industri otomotif yang sebelumnya berkembang, telah mengering di tengah sanksi barat dan ekonomi yang stagnan.
Berbicara pada upacara pembukaan kala itu, Putin mengatakan pabrik tersebut akan memproduksi 25.000 mobil per tahun dan investasi dalam proyek tersebut berjumlah kurang dari 300 juta dollar AS
Mercedes-Benz mengatakan unit Rusia-nya, yang bernilai 2 miliar euro pada akhir 2021, memiliki kewajiban kepada bank sekitar 1 miliar euro, di mana produsen mobil telah mengeluarkan jaminan global.