BKKBN Gencar Promosikan Pelayanan KB di Perusahaan Batam

Batam
Ilustrasi, suasana di kawasan Cammo Industrial Park, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tengah memfokuskan upaya pelayanan program keluarga berencana (KB) di berbagai perusahaan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, Zamhir Setiawan mengatakan, langkah ini diambil mengingat sejumlah perusahaan di Kota Batam karyawannya mayoritas adalah perempuan.

“Beberapa perusahan 80 persen karyawannya adalah perempuan, jadi kami melihat perlunya pelayanan KB di tempat kerja. Karena, selain waktu mereka yang terbatas selama jam kerja, sulit bagi mereka untuk mendapatkan pelayanan KB di luar jam kerja karena waktu itu mereka manfaatkan untuk keluarga ,” ujar Zamhir, Jumat (10/11).

Oleh karena itu, BKKBN berupaya mendorong perusahaan-perusahaan di Kota Batam untuk menyediakan pelayanan KB di lingkungan kerjanya dengan menjalin kerja sama dengan penyedia jasa kesehatan.

“Kami berharap perusahaan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa karyawan perempuan dapat mengakses pelayanan KB tanpa kendala waktu dan jarak,” ucapnya.

Zamhir berharap langkah tersebut dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB, sekaligus mendukung terwujudnya keluarga berkualitas. Selain itu, diharapkan dapat memperkuat komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesehatan pekerja dan keluarganya.

Baca juga: Polisi Sita 700 Ribu Batang Rokok Ilegal Merek Manchester di Batam, 2 Orang Diamankan

Tak hanya itu, BKKBN juga menyoroti data terkait metode kontrasepsi yang umum digunakan oleh perempuan Indonesia. Menurutnya, langkah-langkah ini merupakan bagian dari Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) untuk periode 2020-2024, dengan fokus pada peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani metode kontrasepsi jangka panjang dan peningkatan kesertaan KB di daerah dengan kesertaan rendah.

“Adapun metode kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan Indonesia, yaitu kontrasepsi suntik 36,8 persen, pil 8,0 persen, implant 6,3 persen, IUD/spiral/AKDR 4,6 persen, MOW/tubektomi 2,2 persen, kondom 1,4 persen, tradisional 0,5 persen, MOP/vasektomi 0,1 persen, dan MAL 0,02 persen,” terangnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News