Boeing dan NASA Rancang Pengganti Pesawat Seri 737 Masa Depan

Boeing saat melakukan uji sayap super panjang pada konsep pesawat Transonic Truss-Braced Wing (TBW) pengganti seri 737 masa depan. (Foto:NASA)

JAKARTA – Pabrikan Boeing dan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat berkolaborasi merancang pesawat masa depan pengganti seri 737.

Kepala Eksekutif Boeing, David Calhoun menyebutkan, untuk menggantikan seri 737 pihaknya memulai dengan program konsep Transonic Truss-Braced Wing (TBW).

Bahkan, pekan lalu NASA menyewa Boeing untuk mengembangkan demonstran teknologi, yang terdiri dari sayap super panjang dan tipis dan didukung rangka diagonal.

Letak sayap tersebut di bagian atas bodi, yang diyakini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar pesawat 30 persen dan dikombinasikan dengan mesin rasio bypass yang lebih tinggi.

“Saya tidak yakin itu akan cukup baik atau berlaku untuk widebodies, tetapi pasti akan memiliki peran untuk diterapkan suatu hari nanti di dunia narrowbody,” kata Calhoun melalui ADN.

Calhoun menyebutkan dua bidang kemajuan lain yang akan berperan dalam desain pesawat masa depan, alat digital, yang tidak hanya akan membantu dalam pengembangan pesawat, tetapi juga dalam jalur perakitan dan servis, dan lebih besar diameter mesin, mampu mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar.

“Teknologi Truss-Braced Wing akan menciptakan peluang untuk mesin yang lebih luas, karena ground clearance yang meningkat,” tambah Calhoun.

Model pesawat konsep konsep Transonic Truss-Braced Wing (TBW) yang dikembangkan Boeing dan NASA. (Foto:Boeing)

Sayap tinggi dan ekstra panjang

Konfigurasi yang diusulkan konsep TBW bertujuan, untuk mengurangi hambatan pesawat secara drastis. Sehingga mengurangi pembakaran bahan bakar.

Untuk memungkinkan tata letak ini, bagaimanapun pesawat memiliki sayap yang tinggi, seperti pada kargo militer. Meski ringan, sayap ini perlu ditopang penyangga diagonal seperti pada pesawat terbang tua.

Seperti yang dikatakan CEO Boeing, berkat sayap yang tinggi terdapat ruang yang menungkinkan untuk mesin turbofan bypass tinggi.

Salah satu masalah yang dihadapi 737, yang ground clearance-nya rendah membuat sulit mengadopsi mesin yang lebih lebar.

Namun belum dijelaskan bagaimana Boeing akan menangani lebar sayap pesawat yang besar, yang akan membutuhkan perubahan bandara.

Kemungkinan, perlu dibuat roda gigi untuk mengumpulkan tip seperti yang dipasang pada 777X , sehingga menghindari masalah dengan taxiway dan posisi parkir di terminal.

NASA dan Boeing melihat teknologi tersebut mampu diperkenalkan dalam dekade berikutnya.

Baca juga: Ranpur ANOA-3 Pindad Terbaru, Gesit dan Berstandar NATO