Bupati Lombok Tengah Ingin Bangun Sirkuit Motokros untuk Mendukung Sport Tourism

Motocross
Pebalap motocross dunia saat melahap sirkuit Turki. (Foto:Instagram/MXGP)

Lombok Tengah – Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Pathul Bahri rencanakan pembangunan sirkuit motokros untuk membangun Sport Tourism.

Setelah Sirkuit Mandalika sukses menggelar event kelas dunia World Superbike (WBSK) akhir tahun lalu, dan Lombok Tengah menjadi perhatian dunia terlebih pada Maret mendatang akan berlangsung balapan MotoGP.

H Lalu Pathul Bahri mewacanakan pembangunan Sirkuit Motokros di kawasan hutan Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara guna mendukung pengembangan destinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

“Rencana lintasan motokros ini akan dibangun di wilayah utara DI Kabupaten Lombok Tengah,” kata H Lalu Pathul Bahri di Praya, Rabu (23/2).

Dengan adanya pembangunan di wilayah utara tersebut, dapat menyeimbangkan ekonomi masyarakat Lombok Tengah antara yang di selatan dengan di utara.

Sehingga diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, saat pandemi COVID-19 dan bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan.

Baca juga: Produk UMKM untuk Bazar di MotoGP Mandalika Mulai Dikurasi

“Di selatan ada Sirkuit MotoGP Mandalika, dan di utara akan ada Sirkuit motorkros,” katanya.

Rencana pembangunan lintasan tersebut, telah dikomunikasikan dengan Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Bamsoet merespon positif rencana tersebut, karena menurutnya ajang sport tourism akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB umumnya dan Lombok Tengah khususnya.

“Tim survei akan turun guna melihat rencana jalur lintasan Sirkuit yang akan dibangun tersebut,” katanya.

Ia mengatakan, desain sirkuit motokros tersebut telah ada dan sedang direncanakan.

Namun, lanjut Bamsoet, semua itu butuh kajian dan perencanaan yang maksimal.

Lokasi pembangunan cukup strategis, karena didukung dengan adanya destinasi wisata air terjun di Desa Lantan dan air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu.

“Ini masih wacana, karena untuk lahan masih butuh kajian. Semoga ini berjalan sesuai dengan rencana,” katanya.