Citilink Minta Maaf Usai Viral Penumpang Minta Turun di Batam

Pesawat Citilink
Pesawat Citilink. (Foto: PT Citilink Indonesia)

BATAM – Maskapai Citilink meminta maaf  usai video penumpangnya minta turun di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), viral di media sosial.

Pada video berdurasi 32 detik itu, terdengar suara penumpang wanita yang meminta agar dirinya diturunkan dari pesawat. Selain itu, perdebatan singkat pun sontak terjadi antara petugas Citilink dan penumpang tersebut.

“Tolong turunkan kami. Saya mau turun di sini. Saya tidak mau ikut kalian lagi. Saya tidak mau tahu aturan kalian seperti apa. Nyawa saya lebih berharga,” kata salah seorang penumpang dalam video diterima ulasan.co, Selasa (13/06).

Merespons hal tersebut, Head of Corporate Secretary & CSR Division PT Citilink Indonesia, Haza Ibnu Rasyad menuturkan, penerbangan Citilink QG 974 rute Jakarta – Tanjungpinang itu dialihkan (divert) ke Batam diakibatkan oleh cuaca buruk di Tanjungpinang.

“Penerbangan tersebut dialihkan sementara ke Batam hingga cuaca di Tanjungpinang membaik dan pesawat dinyatakan aman untuk mendarat di Tanjungpinang,” tuturnya.

Ia menjelaskan, petugas Citilink telah berupaya memberikan penjelasan kepada penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut.

Terkait informasi yang beredar melalui video di media sosial mengenai penumpang melakukan permintaan untuk turun dari pesawat, pada dasarnya Citilink mematuhi aturan penerbangan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan.

Namun demikian, Citilink juga melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Batam.

“Citilink bersedia untuk mengakomodasi permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta ground handling yang ada di Batam,” tutur Haza.

Oleh sebab itu, sebagian penumpang telah turun dari pesawat dan sebagian lagi telah diberangkatkan kembali ke Tanjungpinang pada hari yang sama pukul 14.45 waktu setempat dan mendarat dengan selamat di Tanjungpinang pada pukul 15.30 waktu setempat.

Ia memastikan, Citilink senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Oleh karena itu, Citilink selalu berupaya sejak dini dalam mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan.

“Kami manajemen Citilink memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tambahnya.

Gagal Mendarat karena Weather Condition

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II, Bandara RHF Tanjungpinang, Muhammad Faisal menegaskan, peristiwa gagal mendarat maskapai Citilink, Senin (12/06) karena masalah cuaca atau weather condition.

“Peristiwa itu karena weather condition, faktor cuaca, angin yang cukup kencang,” tegasnya kepada ulasan.co, Selasa (13/06).

Faisal menyebutkan, banyak faktor yang membuat sang pilot mengalihkan pendaratan ke suatu tempat yang dituju. Salah satu karena cuaca buruk seperti misalnya hujan atau bahkan angin cukup kencang.

“Weather condition itukan bukan hanya hujan saja, angin kencang juga salah satu faktor lainnya,” ucapnya.

Saat dialihkan ke Batam itu, memang sudah keputusan yang tepat dilakukan maskapai untuk menjaga keselamatan banyak penumpang.

“Karena pilot itu lebih mengerti apa yang membahayakan penerbangan, apakah jarak pandangnya cukup, angin yang kencang, hujan lebat, itu mereka lebih paham,” ucapnya.

66 Penumpang Turun di Batam

Sementara itu, Direktur PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah membenarkan terkait mendaratnya pesawat dari Tanjungpinang ke Batam.

“Faktor cuaca buruk di Tanjungpinang dan keselamatan penumpang sehingga penerbangan dialihkan pendaratan ke bandara terdekat, yaitu Hang Nadim Batam,” kata Pikri.

Baca juga: Lion Air dari Pekanbaru Sempat Batal Landing di Batam karena Cuaca Buruk

Ia menegaskan, bahwa pendaratan tersebut bukanlah pendaratan darurat, melainkan pengalihan. Sehingga memilih bandara yang aman untuk pendaratan.

Pikri minilai, faktor kekhawatiran dan risau menjadi kewajaran para penumpang minta untuk diturunkan di bandara Hang Nadim.

Diketahui pesawat tersebut membawa 93 penumpang dan 66 penumpang memilih turun di Bandara Hang Nadim.

Jadi pengalihan pendarataan ini juga sebagai upaya keselamatan penumpang akibat cuaca buruk yang melanda kota tujuan penerbangan yaitu Tanjung Pinang usai mencoba melakukan pendaratan dua kali.

“Justru dengan mengalihkan untuk keselamatan penumpang, sebab pilot maskapai lebih memahami resiko penumpang dan mengambil keputusan yang tepat,” katanya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News