DKPP Pastikan 500 Ekor Sapi Kurban Milik HKTI Batam Legal

Kepala DKPP Batam, Mardanis. (Foto:Muhammad Chairuddi/Ulasan.co)

BATAM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam, memastikan 500 ekor sapi kurban milik Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Batam sudah memenuhi persyaratan alias legal.

Sebelumnya, beredar informasi 500 ekor sapi milik HKTI Batam yang dipasok dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut ilegal.

“Ini bukan ilegal, cuma kurang prosedur saja,” kata Kepala DKPP Batam, Mardanis, Selasa (13/06).

Ia menjelaskan, sapi-sapi tersebut kini telah tiba di Kota Batam dan sedang menjalani karantina selama tiga hari.

Selama menjalani masa karantina, DKPP Batam dan Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akan terus memantau kesehatan hewan kurban tersebut.

“Ini tidak mungkin kita pulangkan. Kita karantina di Batam dua sampai tiga hari,” ucapnya.

Kemarin, memang terdapat sejumlah persyaratan yang kurang. Namun, persyaratan itu hanya karena perbedaan persepsi antara zona di Batam dan Kupang, NTT.

Salah satunya ialah sampel untuk pengujian kesehatan ratusan hewan kurban itu. Kini, sejumlah persyaratan itu telah lengkap, karena melakukan uji sampel yang kurang di Batam.

Baca juga: 500 Sapi Ilegal Bakal Masuk ke Batam, Begini Tanggapan HKTI

“Semalam sudah lengkap semua termasuk sampel lab-nya lengkap. Insyaallah sapi tu sehat semua. Kedua kita juga sudah ambil sampelnya,” tutur Mardanis.

Sapi tersebut merupakan pesanan dari HKTI tersebut, untuk memenuhi kebutuhan kurban bagi masyarakat Batam.

Ketua HKTI Kota Batam, Gunawan Satari juga membantah sapi tersebut masuk ke Batam secara ilegal.

“Hanya miskomunikasi. Tidak sama dengan sapi 100 ekor ilegal kemarin. Itu kan memang tidak ada surat kesehatan,” kata Gunawan, Kamis (08/06).

Menurutnya, hal tersebut sedang dalam proses pembahasan bersama Satgas PMK dan asosiasi pedagang hewan kurban di Batam.

Para pedagang hewan kurban meminta agar sapi-sapi tersebut di karantina terlebuh dahulu di luar Kota Batam, untuk menjaga sapi yang tiba terlebih dahulu agar kondisinya tetap steril.