KARIMUN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, gencar melakukan sosialisasi terkait permasalahan sampah.
Seperti sosialisasi yang digelar di Perumahan Sinar Indah, RT04/RW07, Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Rabu (28/12).
Sekretaris DLH Kabupaten Karimun, Riyanta mengatakan, banyaknya pembangunan perumahan baru di Karimun turut membuat jumlah sampah rumah tangga meningkat.
“Karena yang paling banyak itu sampah rumah tangga. Sekarang ini perumahan-perumahan baru banyak muncul,” kata Riyanta.
Disampaikan Riyanta, Kabupaten Karimun memiliki Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 yang mengatur tentang pengeloaan sampah.
“Di dalam Perda disebutkan RT dan RW boleh mengelola biaya persampahan warganya. Untuk besaran pungutan itu tergantung kesepakatan warga,” ujar Riyanta.
Riyanta menjelaskan biaya pengelolaan sampah juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena pihak pengelola harus menyetorkan restibrusi ke Kas Daerah.
“Pengelola bisa menyetorkan ke DLH atau bisa langsung setorkan ke rekening Kasda. Kalau langsung ke Kasda maka bukti setorannya saja diserahkan ke DLH. Karena restribusi ini bukan untuk DLH, tapi ke kas daerah yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan,” paparnya.
Riyanta mengaku secara umum penerapan Perda tentang sampah berjalan cukup baik. Namun Ia tetap mengimbau masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik untuk menjaga kesehatan lingkungan.
Selain itu juga agar Kabupaten Karimun bisa mempertahankan piala Adipura. Dimana perumahan-perumahan yang ada akan dijadikan sebagai titik pantau Adipura.
“Penerapan Perda kita cukup baik. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan Adipura sampai tiga kali,” sebutnya.
Baca juga: Pasar Sembako Murah Bantu Masyarakat Karimun saat Nataru
Pada kegiatan tersebut, Ketua RT 04/RW 07, Teluk Uma, Fadli mengatakan, pihaknya mendapat bantuan berupa satu unit sepeda motor dari Kapolres Karimun, AKBP Tony Pantano untuk pengelolaan sampah.
“Alhamdulillah kami dapat bantuan sepeda motor dari Polres. Untuk baknya swadaya dari warga,” kata Fadli. (*)
