Jakarta – Pengembang game olahraga EA Sports melalui salah satu divisi milik Electronic Arts mengaku tengah berencana untuk menanggalkan nama “FIFA” pada seri game sepak bola yang digarapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh EA Sports General Manager, Cam Weber melalui situs resmi Electronic Arts.
Weber menjelaskan bahwa nama “FIFA” yang kerap digunakan pada game memiliki lisensi yang terpisah dengan lembaga FIFA yang bermarkas di Zurich, Swiss.
Baca juga: Ini Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Game Online saat Pendemi COVID-19
Selama ini, EA Sports rutin membayar kepada FIFA untuk memperoleh hak guna nama “FIFA” pada game.
Beberapa lisensi yang turut dibayarkan Electronic Arts termasuk lebih dari 17.000 atlet, 700 tim, dan 30 liga berbeda, di seluruh 300 mitra berlisensi individu.
“Melihat ke depan, kami memikirkan untuk mengganti nama game sepak bola EA Sports, kami sedang meninjau perjanjian penggunaan nama FIFA, yang terpisah dari semua kerja sama dan lisensi resmi lainnya di dunia sepak bola,” ujar Weber.
Baca juga: Menkominfo Diminta Blokir ‘Mobile Legends hingga High Domino’
Meski telah mengungkap rencana menanggalkan nama FIFA, namun Weber masih belum membeberkan alasan utama di balik langkah tersebut.
Sebab, brand “FIFA” sendiri diketahui sudah digunakan oleh Electronic Arts sejak tahun 1995 lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Polygon, Senin (11/10).
Judul terbaru dari seri game sepak bola EA, yakni FIFA 22 bahkan telah memecahkan rekor pemain terbanyak, setelah dimainkan oleh 9,1 juta orang hanya dalam waktu satu minggu.
Sebelumnya, pesaing EA, Konami juga telah mengadopsi langkah yang sama dengan menghilangkan nama Pro Evolution Soccer (PES) pada seri game sepak bolanya, dengan merilis eFootball 2022.
