Empat Kapal Perang Kelas Sigma TNI AL Upgrade CMS dan Radar Baru

Kapal perang jenis Korvet kelas Sigma TNI AL, KRI Diponegoro-365. (Foto:istimewa)

JAKARTA – Empat kapal perang jenis korvet kelas Sigma yang dimiliki TNI Angkatan Laut akan ditingkatkan kemampuannya atau upgrade, dengan pemasangan Combat Management System (CMS) dan radar terbaru.

Nantinya, pengerjaan upgrade empat korvet Sigma akan dikerjakan oleh perusahaan pertahanan Indonesia PT Len Industri (Persero) dengan menggandeng Thales perusahaan asal Prancis.

TNI AL saat ini mengoperasikan empat kapal perang jenis korvet kelas Sigma, masing-masing KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 serta KRI Frans Kaisiepo-368.

Keempat kapal perang Sigma tersebut akan di upgrade, dengan sistem manajemen tempur atau CMS TACTICOS Baseline 2 Thales dan radar Naval Smarter (NS) 50, seperti diberitakan Janes.

Proses upgrade untuk keempat Korvet Sigma tersebut, ,akan dilaksanakan berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada awal November lalu antara Thales dan PT Len Industri.

Baca juga: PT PAL Perbaiki 41 Kapal Perang Berbagai Kelas Milik TNI AL
Gambaran tentang sistem manajemen tempur atau CMS pada kapal perang.

Pihak Thales di laman resminya menerangkan, perangkat CMS TACTICOS Baseline 2 Thales akan menggabungkan Operasi Tempur dan Operasi Keamanan Maritim dalam satu CMS.

Teknologi terbaru TACTICOS Baseline 2 Thales akan memungkinkan pengguna, menyiapkan sistem jaringan dalam koalisi dengan akses internet yang aman dengan mudah.

Sistem ini mengenali tren lalu lintas dan perilaku anomali dengan cepat, serta akan menemukan hubungan kontak dengan kapal yang memancarkan AIS dan ADS-B.

Bahkan Thales juga menyediakan pelatihan net-centric 3D, yang terintegrasi dalam TACTICOS. Selain itu, Thales juga menawarkan paket misi khusus seperti cluster Anti Air Warfare, cluster Fire Control, dan solusi datalink taktis.

Terkait teknologi TACTICOS, saat ini telah digunakan di lebih dari 200 kapal, mulai dari kapal patroli kecil hingga Fregat dan kapal perusak (Destroyer).

Sistem tersebut telah dioperasikan oleh 25 angkatan laut di dunia, termasuk Angkatan Laut AS, angkatan laut di Asia, Eropa, kawasan Teluk, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

PT Len Industri adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia, yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik. Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN industri pertahanan bernama DEFEND ID, yang beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia.

Baca juga: TNI AL Dirikan RS Lapangan Bantu Korban Gempa Cianjur