F-16 Jet Tempur Paling Laris, Lockheed Lanjutkan Produksi di 2023

F-16 A/B Block-15 TS1610 TNI AU yang telah di upgrade kemampuannya pada program Falcon Star. (Foto:Jetphotos)

JAKARTA – Perusahaan raksasa Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin menyatakan, akan melanjutkan produksi pesawat tempur F-16 ‘Fighting Falcon’ di tahun 2023 mendatang.

Produksi jet tempur F-16 sempat dihentikan oleh Lockheed Martin sejak tahun 2018 lalu, lantaran untuk memberi ruang jalur produksi pesawat tempur siluman generasi ke-5 F-35 Lightning II.

Fasilitas jalur produksi Lockheed Martin tersebut, berada di wilayah Fort Worth, Texas, AS. Kini pihak Lockheed telah membangun fasilitas produksi baru di Greenville, Carolina Selatan, AS.

Tak heran jika Lockheed melanjutkan produksi F-16, lantaran jet tersebut memiliki populasi paling banyak. Jet F-16 tersebar di 25 negara di dunia, dengan jumlah populasi hingga mencapai 4.500 unit seperti yang diwartakan portal siamtoo.

Termasuk Indonesia, yang saat ini masih sebagai pengguna setia jet tempur modern AS yang paling sukses tersebut oleh TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Diketahui, saat ini TNI AU mengoperasikan 33 unit jet tempur F-16. Mulai dari varian F-16 A/B Block-15 OCU, hingga varian F-16 C/D Block-32 yang ditingkat menjadi F-16 Block-52ID.

Baca juga: Prabowo: Pembelian Jet Tempur F-15EX Tunggu Keputusan Pemerintah
F-16V Viper Block-70/72 varian teranyar keluarga F-16 bikinan Lockheed Martin AS. (Foto:Ukrmilitary)

Jumlah total populasi F-16 sebanyak 4.500 unit tersebut, terhitung sejak produksi F-16 pertama tahun 1974. Kini varian terbaru dan paling canggih produksi Lockheed Martin, yakni variant F-16V ‘Viper’ Block-70/72.

Fasilitas produksi yang baru di Greenville, Carolina Selatan telah dibuka pada tahun lalu. Fasilitas baru itu langsung diberi tugas berat. Dimana ada pesanan 130 unit F-16V Viper Block 70/72 milik Bahrain, Slovakia, dan Taiwan sudah mengantri.

Jumlah itu belum termasuk beberapa pembeli negara potensial lainnya, seperti Yordania dan Bulgaria. Bahkan Indonesia awalnya ditawarkan untuk membeli varian tercanggih F-16 Viper menyusul batalnya pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia.

Dimulainya kembali produksi F-16 yang dijadwalkan pada tahun 2023 akan berlangsung, Lockheed Martin sendiri mengaku saat ini mereka masih kesulitan untuk merekrut tenaga kerja baru dan melatih karyawan.

Baca juga: DPR RI Sayangkan Rencana Indonesia Beli Jet Tempur Bekas