JAKARTA – Jet tempur serang ringan atau Light Combat Aircraft (LCA) FA-50 bikinan Korea Aerospace Industries (KAI) memenangi persaingan pengadaan LCA Angkatan Udara Malaysia atau Royal Malaysian Air Force (RMAF).
Pada tender pengadaan tersebut, KAI FA-50 Light Strike Eagle harus bersaing ketat dengan jet tempur sekelas dari 6 perusahaan lainnya termasuk Hurjet buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) atau TUSAS.
Sementara, nilai tender pengadaan LCA yang dibuka Malaysia itu bernilai 900 juta dolar lebih. Untuk pengadaan sebanyak 18 unit LCA yang akan memperkuat RMAF.
Kontrak senilai $919 juta telah ditandatangani KAI dan Kementerian Pertahanan Malaysia untuk penyediaan 18 unit FA-50 Light Strike Fighter. Berdasarkan kontrak, pengiriman pertama akan dimulai pada 2026.
Korea Selatan bertujuan untuk menjual 18 FA-50 lagi ke Malaysia di masa depan. Malaysia mengumumkan, bahwa setidaknya setengah dari pembayaran akan dilakukan dalam minyak kelapa sawit.
Sedangkan persyaratan dari Angkatan Udara Malaysia atau RMAF untuk tender pengadaan LCA sebagai berikut:
-Pengiriman pesawat bertahap 36 bulan setelah penandatanganan perjanjian
-Kemampuan pengisian bahan bakar pesawat
-Pesawat dapat dilengkapi dengan rudal dengan jangkauan di luar penglihatan
-Pengadaan 30 persen suku cadang untuk digunakan di pesawat secara lokal
-Mencapai kecepatan supersonik
Adapun perusahaan yang mengajukan penawaran tender LCA untuk Angkatan Udara Malaysia pada tahun 2021 beserta produknya adalah sebagai berikut:
-Sistem KAI/Kemalak: FA-50
-TAI: HÜRJET
-KATIK: L-15
-Leonardo: M-346
-Penerbangan Hindustan: Tejas
-Rosoboronexport: MiG-35
Baca juga: KSAU Terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules dari Lockheed Martin AS