Fakta Misi Sulit Israel Menangkan Perang Lawan Hamas

Warga Palestina berdiri di atas tank Merkava milik pasukan pertahanan Israel yang dilumpuhkan pasukan Brigade Al Qassam sayap bersenjata Hamas, Ahad (08/10/2023). (Foto:Doc/Twitter)

Masa depan politik jangka pendek Jalur Gaza juga sama suramnya. Meskipun para pejabat Israel telah berulang kali mengesampingkan pendudukan Gaza seperti yang dilakukan Tepi Barat. Netanyahu percaya, bahwa Israel harus mempertahankan ‘tanggung jawab keamanan tanpa batas’ atas wilayah tersebut setelah penggulingan Hamas.

Sementara Presiden AS, Joe Biden menentang rencana Netanyahu dengan memperingatkan, bahwa menduduki Gaza akan menjadi ‘kesalahan besar’ dan menyerukan solusi dua negara.

PM Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto:Doc/Reuters)

5. Mencari pemimpin boneka di Gaza

Jika Netanyahu menyerah pada tekanan AS dan mengizinkan kembalinya pemerintahan mandiri Palestina di Jalur Gaza, maka pemerintahan Palestina yang benar-benar representatif akan kesulitan untuk mendapatkan dukungannya.

Hal yang membuat frustrasi para pejabat AS, dan rekan-rekan Arab mereka Netanyahu telah mengesampingkan pengambilalihan Jalur Gaza oleh Otoritas Palestina (PA).

Sekalipun penerus Netanyahu mempunyai pandangan berbeda, PA mungkin tidak akan menerima kendali atas Gaza, karena mereka khawatir kolaborasi terbuka dengan Israel akan semakin mengikis posisinya di Tepi Barat.

“Mohamed Dahlan, yang dikabarkan dipilih oleh Israel untuk memimpin Jalur Gaza setelah penggulingan Hamas, sangat tidak populer dan tidak bisa dipercaya. Presiden PA Mahmoud Abbas menuduh Dahlan terlibat dalam kematian Yasser Arafat, yang menodai reputasinya di kalangan rakyat Palestina,” jelas Ramani.

6. Mimpi siang bolong Netanyahu untuk menghancurkan Hamas

Meskipun Netanyahu tetap berkomitmen kuat pada tujuannya untuk menghancurkan Hamas, tekadnya yang bulat memungkiri kemungkinan nyata bahwa Israel sedang melancarkan perang yang mustahil di Gaza.

“Netanyahu kemungkinan besar akan menentang tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata dalam jangka pendek namun menghadapi perjuangan besar untuk menaklukkan Hamas, melindungi sandera Israel yang tersisa, dan memberikan peta jalan bagi stabilitas jangka panjang di Gaza,” kata Ramani.