Gubernur Ansar Sambangi Rumah Gerisman Bicara Solusi Rempang Pasca Bentrok

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Kadis Kominfo Kepri Hasan, Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal beberapa lainnya menyambangi rumah tokoh masyarakat Rempang Galang, Gerisman Ahmad, Jumat (08/09). (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Sehari pasca bentrok antara warga Rempang versus aparat, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyambangi kediaman tokoh masyarakat Rempang Galang, Gerisman Ahmad, Jumat (08/09) siang di Pantai Melayu, Batam.

Orang nomor satu di Kepri itu datang bersama Kadis Kominfo Kepri Hasan, Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal, dan dua orang lainnya tanpa ada pengawalan khusus.

Keduanya bertemu dan berbincang di ruang tamu. Ansar terlihat keluar dari rumah Gerisman sekira pukul 14.00 WIB dan menyempatkan foto bersama rombongan.

“Silaturahmi saja, bahas solusi terbaik, kita tadi diskusi dan dapatkan masukan-masukan, juga dengarkan aspirasi,” kata Ansar saat akan meninggalkan lokasi.

Disinggung mengenai bentrokan yang terjadi di Rempang, pihaknya akan mencari jalan solusi dengan musyawarah. “Ya kita coba, musyawarah terbaiklah,” kata Ansar.

Ia berharap investasi bisa berjalan dengan lancar, dan masyarakat bisa memahami terkait investasi ini.

Baca juga: Akhir September Rempang Diserahkan ke PT MEG, Jubir Keramat: Warga Tak Mau Pindah dari Kampung

“Mudah-mudahan investasi berjalan masyarakat juga bisa memahamilah, dan kita akan mendorong, agar investasi maksimal dan mensejahterakan masyarakat,” tambah Ansar.

Ansar menegaskan, akan menyelesaikan masalah penolakan warga terkait bersama pemerintah daerah lainnya.

“Saya kira, kita bahas (di) daerahlah, malu juga kita, ada gubernur, ada BP Batam, diberi kewenangan,” ujar Ansar kemudian masuk dalam mobilnya.

Juru Bicara Keramat, Suardi sudah menyampaikan kepada Gubernur untuk dicarikan solusi terbaik. Pasalnya, kejadian bentrok ini sangat membuat warga terpukul. “Ini baru pematokan lahan, apalagi ke depannya,” kata Suardi.

Suardi menegaskan, komitmen masyarakat 16 kampung di Rempang tetap bertahan untuk tidak direlokasi.

“Itu poin penting menjadi marwah yang perlu dijaga. Kami mengajak mari duduk bersama membahas strategi nasional,” katanya.