Hama Patek Sebabkan Petani Cabai di Bintan Gagal Panen

Cabai Merah
Cabai merah menghitam lalu membusuk karena diserang panyakit patek dan petani cabai di Bintan mengalami kerugian. (Foto: Andri DS/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Hama patek atau Antraksona sebabkan petani cabai di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau gagal panen maksimal.

Lantaran penyakit di cabai tersebut, menyerang tanaman mulai dari daun, batang serta cabainya.

Sehingga, petani cabai di Bintan merugi karena tak bisa memanen cabainya dengan normal dan maksimal.

Kondisi itu dirasakan petani cabai Bintan, yakni Syahrul dan Saefudin.

Bahkan sudah dua bulan belakangan ini, Syahrul tidak bisa panen cabai rawitnya yang karenakan penyakit patek.

Penyakit tersebut menjadikan cabai rawitnya rusak hingga berubah warna dari hijau menjadi hitam.

“Sejak menjelang lebaran kemarin sampai sekarang, saya tidak bisa panen cabai rawit,” kata Syahrul saat dijumpai dikebunnya di wilayah Kampung Boyan, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kabupaten Bintan, Selasa (28/06).

Baca juga: Pupuk Jadi Penyebab Tingginya Harga Cabai di Pasaran

Dengan kondisi tersebut, cabai yang rusak karena penyakit patek mencapai 7 hingga 8 kilogram setiap hari.

Akibat gagal panen, cabai rawit tersebut dibuang begitu saja.

Sebab, cabai rawit tersebut tidak bisa dikonsumsi hingga dijual ke pasar.

“Kalau pun dapat, hanya 1 kilo saja. Itupun tidak cukup dikonsumsi sendiri,” terangnya sambil menunjukkan raut wajah sedih.

Sebelum terserang hama patek, dirinya bisa panen cabai rawit berada di 60 pohon sejumlah 1,20 kuintal atau 120 kilogram dalam kurun waktu satu bulan.

Saat itu, ia menjual cabai rawit dengan harga Rp40 ribu per kilogram dari kebun dan sekarang harga cabai bisa mencapai Rp70 ribu per kilogram.

“Saya sudah coba kasih obat AmistarTop. Tapi tidak mumpan juga. Ya, tetap hitam cabai rawitnya,” sebut dia dengan nada pasrah.

Senada dengan Saefudin, petani cabai merah berada di Kampung Flores Galang Batang, Desa Gunung Kijang.

Baca juga: Duh, Harga Cabai Setan di Tanjungpinang Sentuh Rp140 per Kg

Dirinya panen cabai merah hanya kisaran 60 hingga 70 kilogram cabai merah per dua hari.

Karena cabai merah yang ditanamnya sebanyak 4.000 pokok, kini masih diserang hama patek.

“Cabai yang bisa dipanen hanya 60 persen saja. Karena hama patek itu. Harga cabai merah saya jual Rp80 ribuan per kilogram,” terang Saefudin.

Adanya penyakit patek tersebut, Saefudin sudah berupaya memberikan obat pada tanaman cabai merah miliknya.

Dengan cuaca yang ekstrim seperti ini, obat yang diberikan ke pohon cabai merah sia-sia.

“Kita sudah berupaya. Faktor cuaca. Itu faktor alam. Obat, ya obat. Kita sudah rutin kasih obat. Tapi, namanya hujan percuma juga kasih obat,” sebut dia.