Pupuk Jadi Penyebab Tingginya Harga Cabai di Pasaran

Pasar Bincen Batu IX
Salah satu lapak pedagang di Pasar Bintan Center Kota Tanjungpinang, Kepri. (Foto:Puspita Ramayanti/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Riany mengatakan, kenaikan harga cabai di pasaran karena harga pupuk nasional meningkat.

Hal itu disampaikan Riany saat ditemui di Kantor Disdagin Kota Tanjungpinang, Jumat (17/06).

Ia menyebutkan, secara nasional harga pupuk mengalami kenaikan dan turut mempengaruhi besar harga cabai di pasaran saat ini.

“Seperti kita ketahui, kenaikan harga cabai tiap hari naik harnganya. Karena kenaikan harga pupuk dua kali lipat,” katanya.

Pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut, dengan mengambil stok dari petani lokal namun masih belum terpenuhi.

“Petani lokal kita cuman ada dua, maka belum terpenuhi untuk permintaan pasar,” terangnya.

Naiknya harga cabai di pasaran, ia berharap para pedagang dan distributor tak menyimpan stok cabai yang seharusnya bisa langsung dikeluarkan untuk dijual.

“Kalau ada dilapangan stok cabai ada. Maka harus langsung didistibusikan atau dijual. Jangan disimpan,” ungkapnya.

Baca juga: Kini Harga Cabai Merah dan Rawit di Tanjungpinang Rp92 Ribu per Kilogram

Ia menyampaikan, sampai saat ini masih belum ada laporan dari pedagang ataupun pembeli yang menduga adanya permainan tengkulak yang menyimpan stok cabai.

“Sampai saat ini belum ada. Kita setiap minggunya turun ke lapangan untuk mengecek sampai ke gudang penyimpanan,” jelasnya.

Disisi lain, pedagang di Pasar Bintan Center batu IX menyebutkan daerah penghasil cabai gagal panen.

Karena tingginya harga cabai, maka sejumlah pedagang juga menyiasati stok cabai yang akan dijual.

Jika harganya tinggi dan daya beli konsumen menurun, maka pedagang pun tidak memasok cabai dalam jumlah besar.

“Untuk kami para pedagang sebernarnya mudah saja. Barang seperti cabai hanya bisa bertahan beberapa hari saja. Kalau memang masih ada, atau tidak habis, disesuaikan saja dengan pengambilan besoknya. Paling konsumen hanya membeli sedikit saja, dan tidak seperti biasanya. Karena harganya tinggi,” ujar Ranu sebagai salah satu pedagang di pasar Bintan Center.

Terkait lonjakan harga bahan pokok diatas, membuat pedagang harus pintar-pintar memperhitungkan harga jual kepada pembeli.

Lantaran, lanjut Ranu, kenaikan ini terjadi dalam beberapa pekan secara rutin.

Baca juga: Kini Harga Cabai Merah dan Rawit di Tanjungpinang Rp92 Ribu per Kilogram