IndexU-TV

Heboh! Warga Saksikan Angin Puting Beliung di Laut Natuna

Heboh! Warga Saksikan Angin Puting Beliung di Laut Natuna
Angin puting beliung hebohkan warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Foto: istimewa)

Natuna – Warga Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepualaun Riau heboh saat saksikan penampakan angin puting beliung di atas permukaan laut.

Kemunculan angin puting beliung ini terekam oleh sejumlah warga viral di media sosial, Minggu (12/09). Kejadian tersebut sempat membuat warga sekitar panik, terlebih rumahnya berada tidak jauh dari kejadian.

Salah satu warga Natuna, Eliza menjelaskan fenomena angin puting beliung terjadi sempat membuat heboh warga, tetapi kejadiannya tidak lama dan hanya terjadi di laut saja.

“Kejadian paling-paling sekitar 10 menit terjadi di pinggir pantai, ” jelas Eliza di Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur. Senin (13/09).

Eliza menyebutkan, angin tersebut tidak membuat kerusakan terhadap pemukiman warga serta tidak memakan korban.

“Tidak ada kerusakan, karena angin menghilang sebelum sampai ke permukiman warga,” sebutnya.

BACA JUGA: Heboh, Angin Puting Beliung Pusaran Besar di Laut Karimun

Terkait fenomena alam tersebut Forecaster BMKG Ranai, Prabu Aditya mengatakan video yang viral di media sosial tersebut disebut waterspout atau yang terjadi di atas permukaan air laut.

“Fenomena ini terjadi disebabkan oleh adanya awan konvektif Cumulonimbus dan turun kebawah seperti belalai dan terjadi diatas laut atau perairan,” ucapnya saat dihubungi media.

Ia menjelaskan, jika terjadi di darat angin dapat merusak rumah bahkan pohon, sedangkan di laut dampaknya sangat berbahaya bagi kapal nelayan maupun aktivitas disekitar fenomena tersebut.

“Karena berpotensi terjadinya guntur disertai petir, hujan lebat, angin kencang yang dapat berupa puting beliung yang disertai gelombang tinggi secara tiba-tiba,” ungkapnya.

Untuk itu Prabu mengimbau, kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas. (*)

Pewarta : Muhamad Nurman
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Exit mobile version