HMI Tanjungpinang-Bintan Angkat Bicara di Tengah Sorotan Aksi Ricuh Rapat Pleno KPU

Pj Ketum HMI Tanjungpinang-Bintan, Ade Wardana. (Foto:Dok/HMI Tanjungpinang-Bintan)

TANJUNGPINANG – Penjabat (Pj)Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tanjungpinang-Bintan, Ade Wardana soroti kericuhan yang terjadi saat pleno rekapitulasi suara tingkat Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) yang terjadi, Sabtu 02 Maret 2024 malam.

Ade memberikan penilaiannya terhadap peristiwa tersebut saat diwawancara wartawan Ulasan.co, Ahad 03 Maret 2024. Menurutnya kejadian itu merupakan momen politik yang tidak enak dilihat oleh publik.

Terlebih lagi, lanjut dia, kejadian tersebut telah viral di media sosial hingga menjadi sorotan media lokal hingga nasional.

“Tanjungpinang ini dikenal sebagai kota yang damai tanpa anarkis apalagi baku hantam. kita tahu suasana kebatinan masyarakat di Tanjungpinang itu cenderung landai,” ujar Ade Wardana.

Dia menyebutkan, adalah hal yang lumrah dalam dunia politik terdapat dinamika. Namun menurutnya jangan sampai kepentingan segelintir orang di kelompok mana pun, dapat merugikan masyarakat apalagi memancing suasana menjadi tidak kondusif.

“Kita tidak mengharapkan perpecahan di masyarakat terjadi hanya karena kepentingan politik,” kata Ade.

“Pemilu ini hanya 5 tahun sekali, jangan sampai karena hanya berebut sedikit kekuasaan di dunia akhirnya kita menghalalkan segala cara,” sambungnya.

Ade juga berharap, agar pleno rekapitulasi suara tingkat kota Tanjungpinang tetap berjalan damai.

Ia juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanjungpinang untuk segera menyelesaikan setiap konflik yang terjadi dengan transparan.

“Tentunya KPU memiliki mekanisme sendiri dalam menyelesaikan sengketa pemilu. Saya harap mereka (KPU) tetap menjunjung tinggi integritas sebagai penyelenggara,” ungkapnya.

“Apapun masalahnya, mau penggelembungan suara, protes-protes dari partai politik harus diselesaikan,” sambungnya.