INSA dan Optimisme Kebangkitan Industri Pelayaran di Tahun 2022

Carmelita Hartoto
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association/INSA Carmelita Hartoto. (ANTARA/Ahmad Wijaya)

Jakarta – Menyongsong tahun 2022, pihak Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) optimis serta berharap industri pelayaran nasional akan lebih baik.

Meskipun saat ini dunia masih diliputi ketidakpastian berakhirnya pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP INSA, Selasa (28/12).

Carmelita Hartoto optimis untuk tahun 2022, keadaan semakin membaik dan membangkitkan industri pelayaran nasional.

“Namun selama penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan sesuai harapan. Kita yakin pelayaran nasional mungkin akan lebih baik di tahun depan,” kata Carmelita dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/12).

Carmelita mengatakan, sepanjang dua tahun pandemi sektor pelayaran nasional mengalami tekanan yang sangat berat.

Sementara, kondisi di tahun depan masih dibayangi dengan ketidakpastian terlebih karena munculnya Varian Omicron yang telah memasuki Indonesia.

Seperti diketahui, kinerja pelayaran tertekan hingga minus 21 persen karena pandemi.

Hal ini disebabkan karena penurunan arus kapal 3 persen, penurunan arus barang 14 persen, penurunan arus petikemas 11 persen dan penurunan yang paling dalam terjadi pada arus penumpang sebesar 57 persen.

Penurunan arus barang terjadi pada awal-awal pandemi saat banyak industri manufaktur menghentikan produksinya.

Untuk muatan ekspor-impor komoditi dengan petikemas, DPP INSA prihatin atas kondisi kelangkaan kontainer.

“Kami prihatin dengan yang dialami oleh para eksportir kita yang mengalami kelangkaan peti kemas, serta meningkatnya freight internasional sebagai akibat bola salju pandemi yang memaksa terjadinya lockdown di berbagai negara, blank sailling dan kongesti di banyak pelabuhan dunia,” tambah Carmelita.

Lanjut dia, INSA terus berkoordinasi bersama pemerintah termasuk dengan Main Line Operator (MLO).

Tujuannya, untuk mencarikan solusi terbaik bagi eksportir nasional dalam upaya menjadikan Indonesia negara pengekspor yang besar.

Sejauh ini armada pelayaran nasional anggota INSA, telah berupaya terus melakukan repositioning kontainer eks impor milik MLO yang beredar di berbagai pelabuhan Indonesia, dengan mekanisme free use untuk mencukupi ketersediaan petikemas ekspor.

Ditengah tantangan tersebut, ekspor Indonesia tetap moncer dengan mencatatkan nilai ekspor menembus USD 209,16 miliar sepanjang Januari-November 2021.

Nilai ekspor ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *