Janet Airlines, Maskapai Penerbangan Khusus dan Paling Rahasia

Maskapai Janet Airlines. (Foto:Doc/Instagram/Aeroxplorer)

JAKARTA – Detail operasionalnya sangat rahasia, hingga identitas kru dan penumpang yang berada di dalam setiap penerbangannya tidak ada yang tahu bahkan dipalsukan.

Bahkan aktivitasnya sulit dideteksi, meski area bandara untuk parkir pesawat begitu luas. Namun maskapai ini jarang-jarang terlihat, dan secara tiba-tiba ia sudah berada di landasan dan siap terbang.

Dia adalah maskapai Janet Airlines. Maskapai paling rahasia di dunia yang dimiliki Amerika Serikat (AS). Karena misinya rahasia, sehingga pesawat tersebut tanpa nama dan berwarna putih polos dibalut garis merah yang membentang.

Mengapa disebut sebagai maskapai paling rahasia, lantaran aktivitasnya tidak tersorot. Janet Airlines, adalah maskapai yang menghubungkan karyawan Departemen Pertahanan AS dengan pusat-pusat latihan dan penelitian yang bersifat rahasia.

Melansir Simpleflying, Janet adalah kependekan dari ‘Just Another Non-Existent Terminal’. Istilah itu adalah gambaran sosoknya yang rahasia, dan jauh dari penglihatan publik.

Janet biasanya terbang dari Bandara Internasional Harry Reid di Las Vegas, Nevada, dari terminal dan tempat parkir yang disediakan khusus untuk maskapai yang sangat rahasia ini.

Operasinya tidak banyak diketahui, tetapi terjadang Janet terlihat terbang ke fasilitas penelitian rahasia Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) yang kontroversial di Area 51.

Selain itu, Janet Airlines juga juga terlihat terbang ke Tonopah Test Range untuk mendukung berbagai program pesawat siluman seperti jet siluman F-117A Nighthawk, yang kini masih digunakan untuk pengintaian setelah puluhan tahun mengabdi sebagai pesawat tempur.

Baca juga: Deretan Keluarga Terkaya di Dunia, Peringkat Satu Punya Harta Rp3.475 Triliun

Janet Airlines 737 terakhir kalinya telah dilacak mendukung berbagai fasilitas militer dan penelitian militer AS lainnya seperti Naval Air Weapons Station China Lake, Instalasi Uji Penerbangan Produksi Angkatan Udara AS (Plant 42), dan Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson.

Misi Janet Airlines mungkin adalah untuk mengantar-jemput teknisi penerbangan militer, ke tempat tujuan mereka dengan pesawat yang memberikan keamanan operasional.

Bahkan maskapai ini tidak bisa dipesan oleh umum begitu saja.

Armada maskapai

Armada Janet Airlines tak hanya terdiri dari enam Boeing 737-66N, tetapi juga lima pesawat turboprop bermesin ganda Beechcraft untuk penerbangan antar-jemput.

Pesawat 737-66N dulunya terbang untuk Air China, namun mulai tahun 2008, pesawat ini sekarang terbang untuk Janet Airlines.

Menurut ch-aviation, enam pesawat 737-600 milik Janet memiliki usia rata-rata 21,5 tahun. Yang tertua adalah registrasi N319BD dengan usia 22,4 tahun, sedangkan yang termuda, N288DP, berusia 20,7 tahun.

Kemudian ch-aviation juga mendaftarkan B737-700 (BBJ) dalam armadanya. Namun, pesawat tersebut saat ini terdaftar dalam masa pemeliharaan.

Awak Kabin

Awak kabin yang bekerja di Janet, tak hanya diperlukan kemampuan seperti karyawan penerbangan pada umumnya, tetapi harus bisa menjaga soal kerahasian.

Menurut laporan Business Insider dan kontraktor pertahanan dalam lowongan pekerjaan AECOM yang disimpan, bahkan pramugari harus memenuhi syarat untuk mendapatkan dan mempertahankan izin keamanan pemerintah yang sangat rahasia dan akses lokasi kerja yang terkait.

Hal ini untuk berjaga-jaga jika pramugari mendengar percakapan tentang proyek Departemen Pertahanan AS atau melihat dokumen sensitif.

Sehingga Departemen Pertahanan perlu mengetahui, bahwa informasi tersebut tidak akan berakhir di media sosial atau di tangan agen asing.

Dinas rahasia

Janet bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang menyamar dengan warna merah untuk menghindari perhatian. Maskapai seperti Air Sinai telah mengikuti langkah ini selama bertahun-tahun.

Maskapai EgyptAir ini menerbangkan Airbus A220 antara Kairo dan Tel Aviv dengan corak putih polos. Langkah ini dilakukan untuk menjauhkan diri dari identitas induk maskapai di tengah konflik politik.

Namun, Egyptair mengambil alih operasi ini pada tahun 2021. Dengan demikian, Air Sinai berpisah dengan A220 dan menutup layanannya pada tahun tersebut.

Close