Jasad Manusia Dilegalkan untuk Disulap Jadi Pupuk Kompos

Ilustrasi pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman. (Foto:Ist)

JAKARTA – Gubernur New York, Amerika Serikat (AS), Kathy Hochul resmi melegalkan kebijakan tentang pembuatan dan penggunaan pupuk kompos yang berasal dari jasad manusia.

Bahkan, New York jadi negara bagian keenam di AS yang telah melegalkan kebijakan pembuatan pupuk kompos dari jasad manusia yang sudah meninggal dunia.

Untuk menjadikan kompos, jasad manusia yang sudah meninggal dunia dibiarkan terurai secara alamiah dalam sebuah wadah. Sehingga berubah menjadi tanah yang amat subur.

Cara pengomposan jasad manusia secara alami, belakangan ini semakin populer di kalangan aktivis lingkungan hidup. Kathy Hochul kemudian, Sabtu (31/12) menandatangani aturan yang melegalkan metode tersebut.

Langkah itu menyusul kebijakan negara bagian California, Vermont, Colorado, Oregon dan Washington yang membolehkan pengomposan jasad manusia secara alamiah sehingga mampu menyuburkan tanah.

Kathy Hochul telah menandatangani aturan yang melegalkan metode tersebut, Sabtu (31/12) tahun 2022 lalu. Keputusan itu menyusul California, Vermont, Colorado, Oregon dan Washington yang lebih dulu melegalkan jasad manusia jadi pupuk.

Dalam proses pengomposan tersebut, jasad manusia biasanya dimasukkan ke dalam wadah tertutup di atas hamparan bahan organik seperti serpihan kayu.

Jasad dalam wadah itu kemudian dibiarkan membusuk dan terurai selama sekitar dua bulan. Sisa-sisa jasad itu pun biasanya menghasilkan sekitar 36 kantong tanah kaya nutrisi yang amat subur.

Setelah itu kantong pupuk kompos manusia itu dikembalikan kepada pihak keluarga jenazah, untuk disebarkan di sejumlah lokasi sesuai keinginan keluarganya masing-masing.

Cara jasad manusia menjadi kompos tersebut dinilai para aktivis lingkungan hidup sebagai salah satu solusi, sehingga bermanfaat dan ramah lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim.

“Kremasi menggunakan banyak bahan bakar fosil dan penguburan memakan banyak lahan serta meninggalkan jejak karbon,” kata Pendiri Yayasan Recompose, Katrina Spade seperti dikutip dari Associated Press.

“Bagi banyak orang perubahan (jenazah) menjadi tanah subur yang dapat menyuburkan pepohonan, dan taman sangat berdampak baik,” ia menambahkan.

Bahkan di Washington sudah terdapat pelayanan pemakaman pengomposan manusia yang dikelola negara yaitu Return Home.