Jerman-Rusia akan Berperang Lima Tahun Lagi, Jenderal Bundeswehr: Bersiaplah!

Pistorius juga menegaskan bahwa Berlin dan seluruh anggota NATO harus lebih aktif mempersenjatai diri.

“Agar nantinya dapat melancarkan perang yang dipaksakan kepada kita,” kata Boris Pistorius.

“Namun saat ini saya tidak melihat adanya bahaya serangan Rusia terhadap wilayah NATO atau negara mitra NATO mana pun.”

Kemudian Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga mengeklaim akan ada potensi konflik dalam waktu lima tahun ke depan.

“Dalam waktu lima tahun ke depan kita mungkin akan melihat berbagai medan konflik termasuk di Rusia, China, Iran, dan Korea Utara,” sebut Shapps.

Di tempat berbeda, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom bulan Januari lalu menyatakan bahwa Stockholm harus realistis dan berasumsi untuk siap menghadapi konfrontasi berkepanjangan dengan Moskow.

Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson juga menyampaikan sentimen serupa mengenai konfrontasi dengan Moskow.

“Perang juga bisa menimpa kita,” singkat Pal Jonson.

Mengomentari adanya klaim bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan terhadap sekutu NATO, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Januari lalu bahwa para pejabat Eropa berupaya menciptakan musuh eksternal untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri.

Setelah ramai pemberitaan mengenai potensi konflik berikut Rusia dengan negara NATO, lantas Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengeluarkan pernyataan di markas besar PBB New York mengenai isu tersebut.

“Tidak ada yang menginginkan perang besar terutama Moskow,” tegas Lavrov.

Presiden Vladimir Putin juga telah berulang kali menolak spekulasi tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong”.

Putin pun menegaskan bahwa Moskow tidak memiliki kepentingan geopolitik, ekonomi atau militer dalam memulai konflik dengan NATO.