Joni Aswira dan Fira Abdurrahman Resmi Jadi Ketum dan Sekjen SIEJ

DEPOK – Joni Aswira dari CNN Indonesia dan Fira Abdurrahman (jurnalis independen) resmi jadi Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia, atau The Society of Indonesian Environment Journalists (SIEJ) periode 2022-2025.

Joni dan Fira terpilih secara aklamasi melalui Rapat Umum Anggota (RUA) SIEJ 2023 , yang digelar secara mekanisme daring dan luar jaringan (luring) di Wisma Hijau Depok, Jawa Barat, Sabtu (21/1) malam.

Joni dan Fira terpilih memimpin SIEJ, setelah sebelumnya diusulkan sebagai pasangan calon oleh hampir seluruh Simpul Daerah SIEJ.

Pelaksanaan RUA diawali dengan Konferensi Nasional Jurnalis Lingkungan Hidup (KNJLH+), yang mengusung tema Darurat Krisis Iklim: Perkuat Jurnalisme di Tengah Krisis, serta ditutup dengan Temu Ramah Tamah dengan para pemangku kebijakan pada 22 Januari 2023.

Dalam sambutannya setelah ditetapkan sebagai ketua terpilih, Joni berkesempatan menyampaikan pandangan tentang arah SIEJ ke depannya.

“Kita akhirnya dapat melaksanakan RUA dengan lancar, setelah dua hari sebelumnya sukses melaksanakan Konferensi Nasional Jurnalis Lingkungan Hidup atau KNJLH. Ini adalah momentum untuk merefleksikan kembali peran-peran strategis dalam agenda lingkungan hidup,” terang Joni.

Joni juga menyatakan komitmennya, untuk membawa SIEJ menjadi organisasi yang lebih baik.

“Kami akan melakukan penguatan organisasi yang akuntabel, transparan, dan berdasarkan musyawarah mufakat yang dirajut dalam suasana kebersamaan. SIEJ akan bertransformasi menjadi organisasi yang lebih modern, kekinian. Ia harus mendapat kepercayaan anggota, masyarakat, serta para pemangku kepentingan long,” jelas Joni.

Melihat kondisi permasalahan lingkungan saat ini, Joni menegaskan, berbagai masalah kian serius. Perubahan iklim, polusi, dan kerusakan biodiversitas.

Belum lagi kenaikan suhu rata-rata bumi yang menurut para ilmuan saat ini telah melewati ambang batas 1,2 derajat.

Joni melanjutkan, kondisi yang demikian telah membuat perubahan iklim menjelma menjadi krisis. Belum lagi dampaknya terhadap semua lini, dan disemua sektor kehidupan.

“Jurnalis dan anggota SIEJ khususnya harus mengarusutamakan isu ini. Jurnalisme tak hidup dalam ruang yang hampa, atau sebatas pada sesuatu yang ditorehkan Bill Kovach dalam 9 elemen jurnalismenya. Namun jurnalis lingkungan harus mampu bergerak untuk tindakan iklim, menggerakkan penyelamatan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Muara dari jurnalisme itu adalah kemanusiaan,” ucapnya.

RUA yang dihadiri oleh 200 anggota SIEJ dari 24 SIMPUL daerah ini, juga menetapkan lima anggota Dewan Pengawas, masing-masing Andi Fachrizal (kolase.id), Bambang Muryanto (Independen Jurnalis), Irvan Imansyah (CNN Indonesia), Jeckson Simanjuntak (apahabar.com), dan Suriani Mappong (LKBN Antara Sulawesi Selatan).