Kejuaraan Dunia BWF 2023: Raja Bulu Tangkis Dunia Viktor Axelsen Kalah

Pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen saat meladeni wakil India, Prannoy HS di perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023, Jumat (25/08). (Foto:Doc/BadmintonPhoto)

JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia, Viktor Axelsen gagal pesta di kandangnya sendiri setelah gagal memenangi laga perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2023 Super 1000.

Raja bulu tangkis Denmark itu harus menangis di hadapan publiknya, karena dikalahkan tunggal putra unggulan India, Prannoy HS di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Jumat (25/08).

Sementara Prannoy harus bersusah payah dan menguras tenaganya, untuk terus mengimbangi permainan sang juara bertahan Viktor Axelsen.

Ini bukan yang pertama kalinya, Prannoy kalahkan Axelsen. Kekalahan Axelsen kali ini seperti dejavu, di mana Prannoy tahun 2022 mengalahkan Axelsen pada laga BWF World Tour Final 2022.

Kekalahan kali ini mencoreng rapor mentereng, dari seorang raja bulu tangkis Viktor Axelsen selama mengarungi Kejuaraan Dunia 2023.

Biasanya, Axelsen yang kini berusia 29 tahun selalu meraih kemenangan dengan menuntaskan laga dua gim saja terhadap lawan-lawan.

Bahkan sekelas maestro King of Deception unggulan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting tak mampu membendungnya. Ginting hanya diberi tempat runner up pada gelaran Indonesia Open 2023 lalu di Jakarta.

Baca juga: Kejuaraan Dunia BWF 2023: Apriyani/Fadia Harapan Terakhir Indonesia
Pebulutangkis tunggal putra India, Prannoy HS. (Foto:Doc/BadmintonPhoto)

Axelsen tumbang di tangan Prannoy yang dengan sabar berlaga selama tiga gim, dengan skor kemenangan akhir 21-13, 15-21, 16-21.

Awalnya Axelsen tampak unggul dan di atas angin usai memenangkan babak pertama 21-13. Dibabak kedua, Prannoy yang bangkit terus menempel perolehan poin dengan Axelsen.

Kejar mengejar poin tak terelakkan, namun Prannoy tampak lebih gigih dan berupaya menekan Axelsen. Hingga usai inverval babak kedua Prannoy mampu kendalikan permainan Axelsen.

Sementara, beberapa kesalahan dan pengembalian cock yang tidak sempurna oleh Axelsen. Maka Prannoy berhak memenangi babak kedua.

Memasuki babak ketiga, kedua pemain itu tampak menghela nafas karena lelah. Laga sengit pun terjadi, beberapa kali smes Prannoy mendarat akurat.

Sementara, Axelsen juga tampil taktis hingga beberapa kali pon mereka sama. Namun Prannoy terus menekan, hingga ia unggul memimpin skor usai interval.

Prannoy pun percaya diri dan terus menekan Axelsen, hingga akhirnya sang raja peringkat satu dunia asal Denmark tersebut menterah.