Kenalkan Permainan Tradisional Melayu Lewat Guru

Anak-anak memainkan mainan tradisional gasing. (Foto: Ist)
Anak-anak memainkan mainan tradisional gasing. (Foto: Ist)

BATAM – Museum Batam Raja Ali Haji bakal menggelar seminar Permainan Tradisional Melayu, Kamis (25/5/2023) nanti. Seminar ini akan diikuti 50 peserta yang berasal dari guru SMP, guru SMA, penggiat budaya, dan pengrajin kriya.

Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya Museum Batam Raja Ali yang dikelolah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam untuk mengangkat kearifan lokal masyarakat Melayu. Pasalnya, di Museum Batam Raja Ali Haji sendiri mempunyai khazanah permainan tradisional Melayu, terdiri dari perahu jong, gasing, kaki bajang, meriam buluh, dan sebagainya.

“Untuk mengangkat kearifan lokal dan permainan tradisional ini juga bagus untuk perkembangan anak-anak,” katanya, Selasa (23/5/2023).

Pada seminar itu, Disbudpar akan menghadirkan narasumber yang mahir di bidangnya, yakni pengrajin dan pemain perahu jong, dan pemain gasing. “Peserta nantinya bisa praktek memainkan permainan tradisional Melayu ini,” ungkap Senny.

Ia menyampaikan, Museum Batam Raja Ali Haji terus mengembangkan dan berpromosi. Tahun ini, museum yang terletak di Dataran Engku Putri, Batamn Centre itu menggelar kembali kegiatan Museum Batam Raja Ali Haji Ke Sekolah. Kunjungan tersebut berlangsung di tiga sekolah di Batam, yakni Hang Nadim Malay School, SMP Negeri 41, Lubuk Baja, dan SMP Kartini I Sekupang.

“Bulan depan sama juga, museum akan ke sekolah lagi. Museum Batam Raja Ali Haji akan terus melakukan promosi museum ke sekolah supaya museum lebih dekat dengan hati masyarakat,” ujarnya.

Ia menyampaikan, museum sebagai tempat belajar selain di dalam kelas karena banyak yang bisa dipelajari mulai dari melihat koleksi, dan mendapat informasi dari tour guide museum. Lanjut Senny, Museum Batam Raja Ali Haji ini menampilkan peradaban Batam mulai dari kerajaan Riau Lingga hingga infrastruktur Batam.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, kegiatan ini sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Ardi mengajak masyarakat Kota Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Kota Batam sehingga tetap lestari hingga anak cucu nanti.

“Seminar ini sebagai pedoman bertindak bagaimana tindakan kita mencegah hilangnya kebudayaan Melayu,” ucapnya.