Ketua Komisi I DPRD Natuna Kecewa Alasan Limba B3 Menumpuk karena Anggaran

Natuna – Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar mengaku kecewa terhadap kinerja RSUD Kabupaten Natuna yang membiarkan adanya penumpukan limbah medis B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dengan alasan tidak punya anggaran melakukan pengolahan.

“Karena mendapati kabar seperti itu, saya sangat kecewa dengan hal tersebut,” kata Aris kepada Ulasan, Sabtu (31/7).

Penumpukan limbah medis B3 itu sempat membuat masyarakat Kabupaten Natuna, khusus Kota Ranai heboh. Pasalnya, limbah B3 itu sudah menumpuk sejak Februari 2021.

Aris menilai, alasan managemen RSUD Kabupaten Natuna kurang tepat. Sebab, RSUD yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tentu memiliki sumber pendanaan tersendiri.

“RSUD ini kan punya yang namanya BLUD, kenapa mereka tidak mau menanganinya saja dulu sendiri, setelah itu kita ajukan ke APBD,” jelasnya.

Ia menegaskan, dirinya telah menghubungi management RSUD meminta agar hal ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Jika tidak dirinya akan meminta Bupati untuk melakukan penindakan.

“Dalam menjalankan fungsi saya sebagai pengawas, saya pantau terus. Saya minta mereka untuk menyelesaikan dalam waktu dekat, saya berikan waktu selama 1 bulan. Jika tidak saya akan minta bupati untuk segera mengevaluasi managemen,” tutupnya.

Menanggapi hal itu Direktur RSUD Kabupaten Natuna Imam Syafari menuturkan, pihaknya telah mengatasi hal tersebut. Menurutnya, limbah medis yang menumpuk di TPA akan segera terselesaikan.

“Kemaren kita sudah berkoordinasi dengan pihak BPKAD, bagian keuangan dan alhamdulillah sekarang sudah dikucurkan dana, kita lagi proses, sudah diolah, akan selesai dalam waktu dua minggu,” imbuhnya.

Kemudian ia menjelaskan, pihaknya bukan tidak mau menggunakan dana BLUD untuk bahan bakar mesin incinerator. Karena saat ini dana untuk bahan bakar tersebut sudah masuk ke APBD.

“Jadi untuk pendanaan bahan bakar mesin incenerator sudah dianggarakan di APBD, jadi tidak bisa kita anggarkan di BLUD juga, yang kedua dana BLUD sudah kita alokasi untuk belanja hal yang lain,” ujarnya.

Kami tidak pernah berpikir kemaren kejadian bisa seperti ini, ternyata diperjalanan, yang di anggarkan di APBD seperti itu (tidak turun),” pungkasnya.

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Albet