KPU dan ELA Edukasi Pemilih Pemula di Tanjungpinang

Kegiatan sosialisasi pemilih pemula. (Foto : Misbah untuk Ulasan)

TANJUNGPINANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Tanjungpinang Timur dan Emerging Leader Academy (ELA) mengedukasi para pemilih pemula di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Anggota PPK Tanjungpinang Timur Netinilawati mengatakan, edukasi pada pemilih pemula untuk menyambut pemilu 2024 mendatang adalah hal yang penting.

“Sosialisasi yang kita lakukan dengan cara bermain sambil belajar untuk pemilih pemula dengan maksud memberitahunakan pentingnya suara mereka untuk bangsa,” kata Neti, Rabu (27/09).

Ia menargetkan, sosialiasai tersebut dapat meningkatkan minat pemilih pemula untuk menentukan pilihannya.

“Dari 90 persen pemilih pemula meningkat menjadi 95 persen pemilih pemula untuk menyukseskan pesta demokrasi,” sambungnya.

Baca Juga: Pengamat: Polemik Relokasi Rempang Akan Pengaruhi Kepercayaan Publik Terhadap Pemimpin

Ia menambahkan, pemilih pemula juga sangat rawan terkena kampanye hitam yang sering terjadi. Terutama menggunakan media sosial.

“Sebenarnya materi itu juga ingin kita sampaikan, karena diera media sosial ini banyak sekali akun buzzer yang membuat pemilih pemula kita bingung,” ucapnya.

Menurutnya, peran media sangat penting untuk mengcounter berita yang simpang siur, agar minat pemilih pemula meningkat.

“Tentu kita tidak menutup kemungkinan soal kampanye gelap. Makanya kita sosialisasikan agar tidak mudah percaya dengan isu-isu di media sosial dan harus mencari informasi dari berita yang akurat,” jelasnya.

“Peran media juga penting untuk meningkatkan minat memilih bagi pemilih pemula kita,” tuturnya.

Sementara itu,  siswa kelas X Pratama (16) menyebut, sosialisasi tersebut sangat penting bagi mereka yang masih muda.

Baca Juga:Dampak Relokasi Rempang pada Pemilu 2024: Potensi Golput dan Trauma Masyarakat

“Karena adanya sosialisasi tersebut, kami sebagai pemilih pemula tahu betapa pentingnya menggunakan hak pilih,” ucap Pratama.

Ia menambahkan, mereka juga dapat mengetahui betapa pentingnya memilah info media sosial yang menjelek-jelekan lawan politik.

“Sebenarnya secara pribadi tidak begitu peduli. Tapi setelah adanya sosialisasi ini, kami jadi tahu mana yang harus kami pilah terkait informasi itu,” pungkasnya.