Krasukha-S4, Sistem ‘Russian Jammer’ yang Bikin Rudal Barat Meleset dari Targetnya

Perangkat peperangan elektronik (EW) pasukan 'Russian Jammer', Krasukha-S4 yang dengan mudah lumpuhkan drone dan rudal milik Barat yang digunakan tentara Ukraina meleset dari targetnya. (Foto:Special)

JAKARTA – Majalah Inggris yakni The Economist beberkan kesaktian Krasukha-S4, sistem perangkat peperangan elektronik atau Electronic Warfare (EW) milik Rusia yang unggul di medan perang Ukraina.

Perangkat jamming elektronik Rusia tersebut, telah menjadikan beberapa rudal dengan penuntun sistem penjejakan target secara elektronik meleset dari targetnya alias buta terhadap sasarannya.

Media tersebut menjelaskan, bahwa Rusia telah mempelajari cara menonaktifkan dengan mengganggu sistem penjejakan target untuk senjata artileri berpemandu M982 Excalibur, sistem rudal JDAM-ER.

Selain itu, Krasukha-S4 juga telah berhasil menembak jatuh 5.000 drone Ukraina setiap bulan, berdasarkan data yang diungkap oleh majalah Inggris The Economist tersebut.

Tercatat bahwa mulai Maret 2023, proyektil presisi Excalibur yang dipandu GPS dan digunakan oleh Ukraina sejak tahun lalu telah berhenti mencapai target.

Amunisi Amerika, yang pada awalnya mengejutkan militer Ukraina dengan akurasi serangannya, kini mulai turun dan tidak mencapai target. Pekan demi pekan berlalu, serangan yang dilancarkan tidak berhasil, tulis majalah tersebut.

Ditambah lagi, masalah muncul dari bom udara yang dilengkapi dengan kompleks JDAM-ER, yang memungkinkan pasukan untuk meningkatkan akurasi bom konvensional dengan bantuan GPS.

“Dokumen rahasia Pentagon yang dirilis telah menunjukkan, bahwa empat dari sembilan bom JDAM-ER yang ditembakkan mungkin meleset dari targetnya. Lantaran militer Rusia mengganggu sistem sinyal GPS-nya. Proyektil GMLRS yang diluncurkan oleh peluncur HIMARS Amerika Serikat juga semakin meleset dari sasaran,” bunyi publikasi tersebut.

Tidak heran bila sistem jammer Rusia menjadi sasaran prioritas bagi pasukan Ukraina untuk menghancurkannya.

“Rusian Jammers adalah prioritas tinggi, dan kami akan terus merekomendasikan agar mereka dihancurkan/dimusnahkan,” kata laporan Pentagon.

Dengan bantuan peperangan elektronik, pasukan Rusia juga telah mempelajari cara menonaktifkan sejumlah besar drone tempur milik pasukan Ukraina.

Baca juga: 15 Perwira Muda TNI AU Ikuti Pendidikan Perang Elektronik di Inggris
Rudal canggih milik Inggris Storm Shadow yang dilumpuhkan Rusia. (Foto:Twitter)

Disebutkan juga, terkadang Ukraina bisa kehilangan hingga 10 ribu UAV dalam sebulan. Sekitar setengah dari kerugian ini, kata seorang perwira senior Staf Umum Ukraina yang berbicara dengan publikasi tersebut, melenceng saat sinyal GPS terganggu.

Analis British Royal Joint Institute for Defence Studies, yangdikonfirmasi majalah tersebut pada bulan Mei, mereka menulis bahwa, untuk mengantisipasi serangan balik Ukraina, Rusia mampu meningkatkan kemampuan peperangan elektroniknya.

Pada hari Minggu (16/07) lalu, Kementerian Pertahanan menerbitkan video tentang bagaimana unit EW Rusia menekan peralatan elektronik musuh.

“Kru perang elektronik Krasukha-S4 terus memindai wilayah udara, untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan objek di udara,” ujar deskripsi dari video tersebut.

Karakteristik kinerja kompleks perangkat Krasukha-S4 Russian Jammer, juga memungkinkan pasukan Rusia untuk mendeteksi dan melacak semua jenis target udara termasuk yang bergerak di ketinggian rendah.

Perangkat yang berupa tiang antena ini mampu beroperasi ke segala arah, dan naik di sudut mana pun, dengan memancarkan sinyal radiasi untuk memungkinkan mengirimkan sinyal radio tanpa batasan azimuth dan elevasi.

“Setelah menemukan objek udara musuh, para prajurit menekan stasiun radar udaranya, yang dimiliki oleh pesawat pengintai tipe pesawat,” kata militer.

Di bawah pengaruh radiasi Krasukha-S4, pesawat musuh kehilangan navigasi dan komunikasi. Jika mereka terbang di ketinggian rendah, mereka terpaksa naik lebih tinggi, sehingga menjadi sasaran senjata api pertahanan udara.

“Krasukha-S4 dirancang untuk mencakup pos komando, pengelompokan pasukan, lapangan terbang, sistem pertahanan udara, dan fasilitas industri penting. Kompleks ini mampu mengganggu sinyal radar dan saluran radio kontrol UAV,” tulis Rossiyskaya Gazeta.

Selain itu, Wakil Direktur Jenderal Pertama Perusahaan Negara Rostec, Vladimir Artyakov juga mengatakan, efektivitas sistem EW Rusia diatur oleh sistem yang dikendalikan.

Pasukan Rusia menggunakan sistem EW tersebut, untuk melumpuhkan seluruh sistem persenjataan Barat yang berpemandu.