Bidik  

Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Tokoh Agama

Walikota Tanjungpinang, Rahma, sedang memantau aktifitas pedagang di Pasar Bincen, beberapa waktu lalu. (Foto : Angesti Pedro)

Agak sulit untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan ‘pemimpin yang baik’ atau ‘pemimpin yang buruk’. Akan tetapi, secara umum, pemimpin yang baik bisa didefinisikan sebagai seorang pemimpin yang mampu menerapkan dan membangun semangat, serta nilai positif di dalam kepemimpinannya.

Lantas bagaimana pandangan tokoh agama Islam, tentang sosok pemimpin yang ideal untuk masyarakat? Apakah masyarakat wajib mengikuti apa yang diperintahkan pemimpinnya, ketika pemimpin tersebut melanggar etika dan aturan agama?

Salah seorang tokoh agama di Tanjungpinang, Ustadz Muhammad Zaini mengatakan, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin apabila pemimpin tersebut beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Menurut Zaini, dalam Islam, pemimpin adalah sosok penting dalam suatu organisasi, kelompok, daerah dan bahkan negara. Hal itu tentu tidak terlepas dari perannya yang sangat penting untuk kemaslahatan umat. Oleh sebab itu, dalam Islam, terdapat kriteria tertentu seseorang dinilai layak atau tidak menjadi seorang pemimpin.

Zaini menuturkan, terdapat dua kriteria atau sifat yang wajib dimiliki seorang pemimpin. Hal itu di atur dalam Q.S. Al Qasas ayat 26.

“Sesungguhnya orang yang terbaik untuk kamu serahkan suatu pekerjaan, tugas dan amanah adalah orang yang kuat dan amanah. Ini juga menjadi konsen Al Imam Ibnu Taimiyah,” jelasnya di Masjid Zulfirdaus, Tanjngpinang, Minggu (08/08).

Zaini menilai, makna “kuat” sama halnya profesionalitas termasuk juga berarti keilmuan serta kecakapannya dalam memimpin.

“Maknanya dia juga ada keilmuan soal yang ia pimpin, urusannya, dan tugasnya. Kemudian keberanian, etos kerja tinggi, dan kepekaan sosial,” jelasnya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *