IndexU-TV

Lagoi dan Nongsa Siap Sambut Kedatangan Wisman Singapura

Uji Coba Travel Bubble, Buralimar: Kita Optimis, 2022 Gairah Pariwisata Berangsur Normal
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar. Foto: Alamudin

Batam – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menyiapkan dua kawasan wisata terpadu yakni Lagoi Bintan dan Batam Nongsa Point untuk menerima wisatawan dari Singapura pada awal Oktober mendatang.

Rencana dibukakannya kembali pintu bagi wisatawan mancanegara (Wisman) itu merupakan program dan kebijakan travel bubble untuk memulihkan sektor pariwisata di Kepri. Travel bubble meliputi tiga kawasan terpadu di Indonesia yakni Batam, Bintan dan Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar mengatakan Batam, Bintan dan Bali ditetapkan sebagai travel bubble karena ketiga daerah tersebut sebagai penyumbang wisatawan atau daerah yang ramai dikunjungi wisman seperti Singapura.

“Untuk di Kepri sendiri kita telah lakukan pertemuan dan zoom meeting sudah lebih dari 10 hingga 20 kali, kunjungan kementerian terkait juga telah dilakukan untuk memastikan hal tersebut,” katanya, Minggu (19/9).

Baca juga: Wisatawan Mancanegara Boleh Masuk Kepri Mulai Oktober 2021

Dikatakan Buralimar, ditetapkan dua kawasan wisata terpadu itu dalam kebijaka travel bubble karena berada dalam wilayah yang aman dan jauh dari pemukiman warga. Jika travel bubble sudah dilakukan, kedua kawasan itu harus bisa menerapkan protokol kesehatan yang Ketat.

Seperti kawasan Lagoi, Kabupaten Bintan, penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) sudah dilakukan.

“Kalau masuk sehari menggunakan geNose, jika dua hari maka akan menggunakan tes Antigen dan jika tiga hari lebih akan di swab tes,” ujarnya.

Baca juga: Kepri Usulkan Travel Bubble Pariwisata Tiga Negara Sijori

Ia mengatakan kesiapan travel bubble di Kepri juga sudah ditinjau beberapa kementerian seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Hukum dan HAM serta beberapa pihak terkait lainnya.

Khusus Singapura, ia mengatakan nantinya tidak hanya berfokus pada wisatawan sendiri tetapi fokus pada ekspatriat di negara tersebut yang akan berlibur ke Batam dan Bintan.

“Dimana ekspatriat atau orang yang bukan warga Singapura terapi bekerja disana dan ingin ke Kepri,” ujarnya.

Meski beberapa kali sempat tertunda dari jadwal pembukaan akibat kasus COVID-19, namun ia yakin travel bubble kedua negara antara Singapura dan Indonesia bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Saya optimis dengan kesiapan Kepri untuk travel bubble,” pungkasnya.

1344

 

 

 

 

Pewarta: Alamudin
Redaktur: Albet

Exit mobile version