JAKARTA – Sang legenda balap GP500 era mesin 2tak, Michael Doohan menyarankan Marc Marquez (MM93) agar pindah ke pacuan pabrikan Eropa khususnya KTM.
Hal itu diutarakan sang juara dunia 5 kali GP500 bersama Honda, sehubungan jebloknya performa tunggangan MM93 yakni Honda RC213V lantaran tak mampu lagi bersaing di depan dengan pacuan Eropa.
Walaupun Mick Doohan mencapai puncak karir yang begitu spesial bersama Honda tepatnya di era mesin 2tak, tetapi Mick Doohan tetap berpikir realistis soal kondisi yang kini dihadapi MM93.
Mick Doohan, pembalap asal Australia yang meraih juara dunia GP500 di tahun 1994 hingga 1998 itu, menyarankan MM93 ke KTM demi membuka peluangnya meraih juara dunia MotoGP.
Honda belum kompetitif dan masih butuh proses panjang hingga saat ini. Inipun pernah diakui Presiden HRC, Koji Watanabe. Kemudian di sisi lain, usia MM93 sudah 30 tahun dan sudah warning alias peringatan untuk seorang petarung MotoGP.
“Honda tampaknya tertinggal beberapa langkah di belakang, dan berusaha mengejar sekarang tapi terbukti sulit. Dia memiliki hubungan yang hebat dengan Honda, tapi ini adalah hubungan kerja dan bisnis,“ ujar Doohan dikutip dari motogp.
“Bisnisnya adalah balap motor dan dia membutuhkan kantor yang tepat untuk bekerja. Saat ini bukan Honda. Misalnya, jika dia menggunakan KTM, akan menarik untuk melihat apa yang bisa dia lakukan. Saya tidak akan mengatakan Ducati, karena mereka memiliki begitu banyak pembalap. Saya pikir dia punya potensi untuk memenangkan kejuaraan lain, tetapi tahun-tahun berlalu dengan cepat sekarang,“ tambah Doohan.
Sekadar menambahkan, nama Doohan begitu di kenal di ajang balap motor dunia Grand Prix (GP) 500 di era mesin 2 Tak yang yang dikenal galak akselerasinya. Bahkan hingga saat ini, namanya begitu populer lewat gaya balapnya yang unik.
Baca juga: Ducati Tutup Pintu, Pit Beirer Buka Peluang Marc Marquez Gabung KTM
Doohan meraih 5 kali juara dunia GP500 mulai musim 1994 hingga 1998 dengan pacuan Honda NSR500. Pada masa itu, Doohan menjadikan NSR500 sulit ditandingi oleh musuhnya Yamaha bahkan Suzuki.
Setelah Doohan resmi menyatakan pensiun dari GP500 akibat cedera yang dideritanya. Musim 1999 Honda NSR500 masih menjuarai GP500 lewat rekan setim Doohan yakni Alex Criville di Tim Repsol Honda.
Kemudian berlanjut di tahun 2000, pabrikan Suzuki RGV500 kembali merebut juara dunia GP500 lewat Kenny Roberts Jr. Nah di tahun yang sama, Valentino Rossi memulai debutnya di kelas para raja GP500.
Musim GP500 tahun 2000, Rossi perdana menggeber NSR500 di tim satelit Nastro Azzuro Honda. Kehadiran Rossi saat itu mengubah petah persaingan pembalap di lintasan. Ia harus menghadapi pembalap-pembalap senior.
Rossi bahkan mampu finish di urutan kedua alias runner-up pada klasemen akhir pembalap GP500 di bawah sang juara dunia waktu itu Kenny Roberts Jr mengalahkan Max Biaggi, Carlos Checa, Alex Criville, Alex Barros, Norifumi Abe, Nobuatsu Aoki, Sete Gibernau serta Loris Capirossi.
Tepat musim selanjutnya GP500 tahun 2001, Valentino Rossi mengukir sejarah pertama kali juara dunia diatas pacuan NSR500, yang pada waktu itu kepala mekaniknya Jeremy Burgess.
Hebatnya lagi, Valentino Rossi meraih juara dunia di GP500 2001 saat itu berstatus rider satelit satu-satunya yang mampu meraih gelar bergengsi.
Juara GP500 2001 yang diraih Rossi merupakan yang terakhir kalinya, era mesin 2Tak juara dunia. Sebab di musim berikutnya, balapan berubah ke era baru mesin 4Tak.
Baca juga: Erick Tohir Pertahankan Gelaran MotoGP Mandalika Meski Timbulkan Kerugian