Libur Imlek, Pariwisata China Raup Pendapatan Rp378 Triliun

Libur Imlek, Pariwisata China Raup Pendapatan Rp378 Triliun
Para pengunjung menaiki anak tangga menuju puncak bukit Jingshan, Beijing, China, Sabtu (22/1), saat turun salju. Dari puncak Jingshan inilah, pemandangan Kota Beijing dapat terlihat dengan jelas. ANTARA/M. Irfan Ilmie

Beijing – Sektor pariwisata China meraup pendapatan senilai 167 miliar yuan atau sekitar Rp378 triliun saat musim libur Tahun Baru Imlek.

Pendapatan itu tercatat hingga hari ketiga libur Imlek. Libur Imlek di China secara resmi sesuai kalender nasional berlangsung selama tujuh hari terhitung mulai Senin (31/1).

Jumlah wisatawan menunjukkan 71,5 persen pemulihan dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi COVID-19 pada 2019, demikian data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China (MCT) di Beijing, Sabtu.

Pada libur Imlek tahun ini otoritas China mengimbau warga untuk tidak mudik atau bepergian lintas-provinsi guna mencegah meluasnya wabah COVID-19.

MCT mencatat bergeliatnya sektor pariwisata itu dipicu oleh wisata dalam kota atau dalam provinsi dan kunjungan keluarga dekat yang masih dalam satu wilayah.

Baca juga: Pengadilan Tolak Gugatan Cerai Dalih Selingkuh di China

Objek wisata es dan salju juga mengalami popularitasnya karena liburan Imlek tahun ini bersamaan dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei, pada 4-20 Februari.

Jadwal perjalanan kereta api juga ditambah untuk memenuhi permintaan warga setempat. (*)