Lis Darmansyah Minta Pemda Bantu Pencari Suaka di Pulau Bintan

Lis Darmansyah Minta Pemda Bantu Pencari Suaka di Pulau Bintan
Anggota DPRD Kepri, Lis Darmansyah. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepulauan Riau (DPRD Kepri) Lis Darmansyah pemerintah daerah (Pemda) di Kepri, khususnya di Pulau Bintan untuk membantu para pengungsi atau pencari suaka.

Legislator PDI Perjuangan ini meminta agar Bupati Bintan dan Gubernur Kepri dapat membantu para pencari suaka yang saat ini mengungsi di Pulau Bintan.

Ia menjelaskan, Bupati Bintan dan Gubernur Kepri mungkin dapat meneruskan aspirasi para pencari suaka ke pemerintah pusat atau bahkan langsung ke organisasi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) sebagai penyalur para pengungsi ke negara ketiga.

“Jangan sampai kita hanya duduk diam. Mungkin pemerintah pusat atau UNHCR tidak tahu ada kejadian sensitif ini,” ujar Lis Darmansyah di Kantor DPRD Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (11/10).

Lis menuturkan, dirinya sempat mendengarkan keluh kesah para pengungsi selama berada di Indonesia. Para pencari suaka itu merasa depresi yang cukup mendalam.

Pasalnya, hingga saat ini ratusan pengungsi di Pulau Bintan tak kunjung mendapatkan kepastian dari UNHCR untuk menuju negara ketiga.

Baca Juga: Pengungsi Afghanistan Diguyur Hujan saat Demo di Tanjungpinang

Bahkan, Lis Darmansyah mengaku sempat mendapatkan informasi terdapat 30 pengungsi yang hendak melakukan aksi bunuh diri. Dari 30 pengungsi itu, 14 di antaranya meninggal dunia.

“Ini merupakan hal yang harus menjadi perhatian. Ada yang sudah delapan tahun dan tidak ada aktivitas lain kecuali menunggu,” ucapnya.

Ia pun berharap UNHCR dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti keluhan para pengungsi itu. Hal itu pun dapat berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tentang Pengungsi dari Luar Negeri.

Lis menilai dari komunikasi itu mungkin akan menghasilkan keputusan hingga pemerintah dapat memberdayakan para pengungsi agar memiliki aktivitas lainnya.

“Mungkin bisa disewakan lahan agar bercocok tanam dan hasilnya bisa mereka jual. Atau bagi yang memiliki kemampuan teknik dibukakan bengkel,” pungkasnya. (*)

 

Penulis: Muhammad ChairuddinEditor: Muhammad Bunga AshabSumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *