Pengungsi Afghanistan Diguyur Hujan saat Demo di Tanjungpinang

Pengungsi Afghanistan Diguyur Hujan saat Demo di Tanjungpinang
Pengungsi Afghanistan saat unjuk rasa diguyur hujan di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Kepri (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Hujan tidak menyurutkan semangat pengungsi atau pencari suaka Afghanistan di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (27/09).

Saat aksi unjuk rasa berlangsung, hujan deras tiba-tiba turun. Mereka tidak peduli dengan hujan dan petir sedang terjadi. Para pengungsi ini tetap pada barisannya di tengah guyuran hujan dan gemuruh petir di Lapangan Pamedan.

Para pengungsi ini berunjuk rasa ingin menyuarakan kepastian status mereka di Indonesia. Mereka ingin mendapat status yang pasti untuk menuju negara ketiga.

Yahya Zamili mewakili pencari suaka mengatakan, tujuan aksi ini agar pemerintah Indonesia dan dunia bisa memberikan status kepada pencari suaka Afghanistan yang ada di Indonesia.

“Kami sudah satu dekade menunggu, untuk pindah ke negera ketiga. Banyak teman-teman kami sudah bunuh diri karena depresi,” ujar Yahya di Lapangan Pamedan.

BACA JUGA: Ratusan Pengungsi Afghanistan Unjuk Rasa di Pamedan Tanjungpinang

Ia menjelaskan, saat ini para pencari suaka mengalami gangguan kecemasan. Untuk itu mereka ingin mendapatkan kepastian status, terutama dapat menuju ke negara ketiga.

“Ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang selama ini menampung kami di Indonesia,” ujarnya.

“Kami benar-benar putus asa, negara kami sebelumnya hancur. Kami harap aksi kami didengar dunia. Tolong bantu kami, sebelum kondisi ini mengalahkan kami. Mencari suaka ini tidak ada pemilihan lain,” tegasnya.

Di lokasi, Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando memberikan kesempatan kepada para pengungsi dengan waktu satu jam untuk menyampaikan aspirasinya.

“Kami hanya mengamankan aksinya saja, jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan, masyarakat kita saja dilarang. Kita berikan waktu maksimal satu jam saja,” tegas Kapolres Tanjungpinang. (*)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *