Menunggu Sekda Kepri, Tergantung Lobi Kubu Bintan dan Kubu Batam?

Menunggu Sekda Kepri, Tergantung Lobi Kubu Bintan dan Kubu Batam?
Ilustrasi (Foto: Ulasan.co)

Terpisah, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Yustinus Farid Setyobudi mengatakan, proses pemilihan Sekda Kepri harus dilaksanakan secara transparan dan calon sekda sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dan berpengalaman.

Farid sapaan akrabnya, menjelaskan proses seleksi harus berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada. Ia menyampaikan, Sekda Kepri yang dipilih harus memiliki kriteria yang kepangkatan fungsional yang cukup.

“Jika molor maka dikhawatirkan masyarakat akan berspekulasi ada muatan politik ,” ujarnya.

Farid menjelaskan terkait muatan politik antara orang dekat Ansar Ahmad dan Wali Kota Batam yang ikut bertarung untuk persiapan Pemilu 2024, menurutnya terlalu dini mengaitkannya.

“Karena Sekda itu tugasnya membantu kepala daerah menjalankan pemerintahan dan mengkoordinir ASN menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.

Farid mengatakan tiga nama yang muncul itu merupakan sebuah proses. Di mana Kepri sudah menjalankan Merit Sistem (Sistem Seleksi Berdasarkan Kualifikasi dan Kompetensi) seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

“Karena tugas Sekda dalam membantu kepala daerah ke depan sangat berat, tantangan yang dihadapi Kepri ke depannya antara lain peningkatan perekonomian, peningkatan SDM, infrastruktur dan investasi,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Riau (Kepri) hasil seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM) telah dikrim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk diproses lebih lanjut.

Pengiriman tiga nama calon Sekda itu dibenarkan Gubenur Kepri Ansar Ahmad. Saat ini pemerintah daerah masih menunggu hasilnya seperti apa.

“Nama-namanya sudah kita kirim ke Kemendagri. Tinggal tunggu hasilnya saja,” kata Ansar di Tanjungpinang, Kamis (07/10).

Ansar menyebut ketiga nama tersebut, yakni Adi Prihantara (Sekda Kabupaten Bintan), Jefridin (mantan Sekda Kota Batam), dan Sardison (Kepala DPMDDukcapil Pemprov Kepri).

Menurutnya alasan mengirim tiga nama itu ke pusat, karena ketiganya memiliki urutan nilai yang tertinggi dalam seleksi JPT Madya Pemprov Kepri.

“Nilai ketiganya memang berurutan tertinggi,” ujarnya.

Ansar memastikan bahwa proses seleksi Sekdaprov Kepri ini berlangsung transparan dan tidak melihat dari faktor kedekatan, namun lebih kepada kinerja.

Ia menegaskan kriteria pejabat yang nantinya terpilih menjabat Sekdaprov Kepri, yaitu pejabat yang benar-benar bisa bekerja keras untuk kemajuan Provinsi Kepri.

“Posisi sekda ini bukan soal pilihan, tapi soal kerja. Saya pastikan seorang sekda itu orang yang benar-benar pekerja keras,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Sekda Provinsi Kepri Hamdani menyampaikan ketiga nama tersebut memang sudah memenuhi kriteria buat dipilih menjadi sekda.

Sebelum diserahkan ke gubernur lalu ke Kemendagri, lanjutnya, Pansel juga telah mengirimkan tiga nama itu ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) guna dievaluasi.

“Setelah ditindaklanjuti oleh KASN, baru diumumkan ketiga nama tersebut,” ujarnya.

Seleksi Sekdaprov Kepri ini diikuti delapan pejabat. Antara lain Adi Prihantara, Jefridin, Masykur, Misbardi, Misni, Raja Azmansyah, Sardison, dan Yusfa Hendri. (*)

4033

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *