Mobil Sahabat Anak Bantu Pulihkan Trauma Anak Terdampak Erupsi Semeru

Gunung Semeru
Salah seorang anak terdampak bencana erupsi Gunung Semeru tengah memilih buku komik kesukaannya di Mobil Sahabat Anak. (ANTARA/ HO-Wahana Visi Indonesia)

Jakarta – Mobil Sahabat Anak (MSA) hadir ditengah anak-anak yang tinggal di posko pengungsian korban dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Sarana tersebut dihadirkan oleh Organisasi kemanusiaan Wahana Visi Indonesia, untuk memberi dukungan psikososial bagi anak-anak terdampak bencana erupsi Gunung Semeru untuk kembali ke kondisi normal.

“Mobil Sahabat Anak merupakan bagian dari program Ruang Sahabat Anak (RSA), yang memberi dukungan psikososial bagi anak-anak terdampak bencana untuk kembali ke kondisi normal,” kata Response Manager Wahana Visi Indonesia Adelina Simatupang melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (24/12).

Menurut dia, program tersebut memberikan ruang bermain bagi anak sekaligus berbagi ilmu pengetahuan melalui buku-buku yang ada di MSA.

Selain itu juga, untuk menstimulasi dan meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan menggambar dan mewarnai.

“Anak-anak juga dapat mengalami stres seperti halnya orang dewasa ketika berada dalam situasi bencana. Itu sebabnya dukungan psikososial sangat penting bagi pertumbuhan emosi anak-anak di posko pengungsian. Kami berupaya dengan menghadirkan MSA supaya hak anak, untuk mendapatkan akses pendidikan dan pengetahuan serta menikmati hiburan terpenuhi,” tutur Adelina.

Baca juga: Alat Pemantauan Gunung Api Perlu Dimoderenisasi

Pihaknya terus bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lumajang, untuk memberikan bantuan psikososial melalui Ruang Sahabat Anak.

Di RSA, anak-anak diajak bermain bersama, belajar mencuci tangan yang benar hingga belajar tentang tindakan yang harus diambil jika terjadi bencana susulan.

Saat ini, WVI tengah menangani sebanyak 2.245 pengungsi yang berasal dari desa-desa di Kecamatan Candipuro seperti Desa Sumber Wuluh dan Penanggal serta dari Kecamatan Pronojiwo seperti Desa Supiturang, Oro Oro Ombo dan Sumbeurip.

Sebanyak 863 orang diantaranya termasuk masyarakat paling rentan yang terdiri dari 34 bayi, 174 balita, 352 anak-anak, 20 orang dewasa, 38 ibu menyusui dan 245 lansia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *