Kiev – Pasangan muda Ukraina Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin tetap melangsungkan momen bahagia pernikahannya, pada situasi menakutkan ketika negaranya diserang Rusia.
Cara pernikahan dilakukan pasangan Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin jauh dari suasana meriah bahkan suka cita sekalipun, dikutip dari wowkeren.com.
Betapa tidak, keduanya melangsungkan pernikahan ditengah gempuran suara roket artileri dan bunyi rudal yang meledak, Kamis (24/2) di biara St Michael di Kyiv.
Bukan lagi gemerincing lonceng gereja yang terdengar di hari sakral itu, namun justru sirene serangan udara yang terus berdering.
Arieva yang merupakan seorang deputi Dewan Kota Kyiv mengatakan, kepada CNN bahwa itu adalah momen yang sangat menakutkan.
“Ini adalah momen paling bahagia dalam hidup anda, dan anda pergi keluar dan anda mendengarnya.”
Pasangan itu berencana untuk menikah pada 6 Mei, dan merayakannya di sebuah restoran yang menghadap ke sungai Dnieper.
Baca juga: Ratusan Komputer di Ukraina Kena Serang Software Penghapus Data
“Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu indah,” ujarnya.
Namun, semua berubah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Sejumlah serangan pun segera dilancarkan sebelum fajar dengan serangkaian serangan rudal.
Pasukan Rusia menyerang negara itu dari tiga sisi, sehingga serangan terus menyebar dengan cepat ke seluruh Ukraina bagian timur dan tengah.
Pasangan itu bertemu pada 2019 lalu di sebuah protes di pusat kota Kyiv.
Mereka kemudian memutuskan untuk menikah, karena tidak yakin apa yang akan terjadi di masa depan mereka.
“Situasinya sulit. Kami akan memperjuangkan tanah kami,” kata Arieva.
“Kami mungkin bisa mati, dan kami hanya ingin bersama sebelum semua itu.”
Baca juga: Aktor Hollywood Sean Penn Rekam Invasi Rusia untuk Film Dokumenter
Sementara itu pasangannya Fursin, adalah seorang insinyur perangkat lunak.
Ia segera bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung dalam upaya membantu membela negara.
“Saya berharap yang terbaik, saya melakukan apa yang saya bisa untuk melindungi tanah saya,” ujarnya.
Arieve berharap, suatu hari ia dan pasangannya bisa merayakan pernikahan secara normal.
“Saya hanya berharap semuanya akan berjalan normal dan kami akan mendapatkan tanah kami, kami akan membuat negara kami aman dan bahagia tanpa ada orang Rusia di dalamnya,” ujarnya.
Sumber berita: wowkeren.com