Natuna Butuh Infrastruktur di Hinterland untuk Maksimalkan Potensi Perikanan

Kemenko Marves-ILO Susun Draf Lindungi Pelaut
Ilustrasi - Awak kapal perikanan dan hasil tangkapan mereka. (Foto: Antara)

NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) membutuhkan infrastruktur untuk mendukung kegiatan pengelolaan ikan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga. Infrastruktur itu untuk memaksimalkan potensi perikanan di Natuna.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto mengatakan, saat ini Natuna memiliki satu kawasan pengelolaan yang dikenal dengan Sentra Kelautan dan Perikanan yang terletak di Selat Lampa yang telah dibangun beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, mainland perikanan di Natuna sudah ada dan sudah berjalan meskipun belum maksimal. Cuma keberadaanya perlu didukung oleh pulau-pulau yang ada (Kecamatan penghasil ikan),” kata Hadi saat ditemui Ulasan, Kamis (12/5).

Baca juga: AS Tertarik Investasi di Natuna, Ini Sektor yang Diminati

Hadi yang kerap disapa Jojo itu menyebutkan, pola mainland (Daratan) ini menjadikan satu kawasan sebagai pusat seluruh kegiatan dan kontrol perikanan yang menyangkut penangkapan, budidaya, industri pengolahan dan sekaligus pemasarannya.

Namun, katanya, efektivitas pola mainland itu tidak berjalan maksimal dan perlu dukungan dari keberadaan hinterland (Daratan Pesisir) atau keberadaan wilayah penghasil ikan lainnya di Natuna.

“Keberadaan hinterland sangat diperlukan sebagai holding atau pusat atas kegiatan-kegiatan mindland. Begitu juga di hinterland akan sangat bergantung pada mindland,” ungkapnya.

Baca juga: Nelayan Lokal Dapati Kapal Ikan Vietnam Bebas Masuk ke Laut Natuna Utara

Ia menambahkan agar kegiatan di mindland berjalan dengan baik infrastruktur dan sarana hinterland perlu dibangun di daerah-daerah yang memiliki potensi perikanan.

“Dan nelayan kita di Pulau-pulau akan rajin menangkap dan membudidayakan ikan karena mereka sudah punya sarana yang diperlukan,” tuturnya.

Menurutnya, kondisi ini merupakan peluang usaha yang besar bagi investor yang mau berinvestasi. Pasalnya, tidak akan mengalami kerugian mengingat sumber daya perikanan Natuna yang melimpah ruah.

“Jadi siapapun boleh membangunnya, pemodal daerah, nasional maupun asing juga dapat berinvestasi di bidang ini,” ujarnya.

Untuk itu, ia menawarkan kepada pemodal agar dapat melaksanakan pembangunan dan pengembangan tersebut.

“Maka ini kami sampaikan juga kepada delegasi Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia, mumpung mereka datang ke sini. Kami ingin mereka mau bergerak di hinterland juga. Mudah-mudahan mereka berkenan,” pungkasnya.