Nelayan Natuna Keluhkan Ratusan Alat Tangkap Rumpon Raib di Laut

Nelayan Luar Sebabkan Hasil Tangkapan Nelayan Tradisional Natuna Berkurang
Ilustrasi kapal nelayan Natuna (Foto: Muhamad Nurman)

Natuna – Nelayan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mengeluhkan ratusan alat tangkap rumpon raib di tengah laut. Kondisi tentu merugikan para nelayan setempat.

Keluhan itu disampaikan langsung oleh Ketua Aliansi Nelayan Natuna (ANNA) Henri. Ia meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu mencari solusinya. Ratusan rumpon milik anggotanya dipasang di jalur dua atau 12 ml hingga 30 ml dari garis pantai. Rumpon itu hilang begitu saja.

“Dari informasi yang didapat hampir seratus lebih yang hilang. Dugaannya (rumpon hilang) ulah kapal lengkong atau cantrang,” ujar Henri di Pelabuhan Teluk Baruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kamis (13/01).

Henri menjelaskan menurut Peraturan Menteri (Permen) Kelautan Perikanan No 18 Tahun 2021, nelayan lengkong dan sejenisnya diperbolehkan memasuki jalur tersebut. Sebab, masih masuk ke dalam wilayah tangkap mereka, namun keberadaan mereka sangat merugikan para nelayan tradisional, karena menganggu nelayan tradisional.

“Hilangnya rumpon-rumpon sebabkan hasil tangkapan nelayan berkurang, dan menganggu perekonomian mereka,” ungkapnya.

Hilangnya ratusan rumpon nelayan Natuna sudah berlangsung cukup lama, bahkan sejak beberapa tahun lalu. Ia mengaku nelayan sudah berkali-kali mengadu ke Dinas Perikanan Natuna, tetapi sampai saat ini hasilnya nihil. ”Sudah disampaikan tapi tidak ada tindakan,” ujarnya.

Baca juga: Terimpit Ekonomi Paksa Nelayan Natuna Tetap Melaut

Pemerintah seharusnya mencari solusi lain untuk menyelesaikannya, mengingat hal ini menyangkut perekonomian masyarakat nelayan.

“Untuk ganti rugikan tidak mungkin, tapi bisa dengan menyampaikan aspirasi nelayan kepada kementerian, atau mengaggarkan untuk pegadaan rumpon,” ungkapnya.