Nostalgia, Keliling Karimun Naik Bus Kayu Jadul

KARIMUN – Barang antik. Begitulah sebutan bus kayu yang dulu menjadi primadona masyarakat sebagai alat transportasi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Bus jadul ini, meski sudah tertinggal dengan zaman, namun masih dapat berfungsi dengan baik. Pengguna kendaraan ini dapat bernostalgia, mengingat kembali masa lalu saat naik bus kayu.

Kiprahnya sebagai alat transportasi masih bisa dihandalkan. Bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Kabupaten Karimun, bisa menikmati sejumlah destinasi wisata alam berupa pantai, air terjun, pemandian air panas, hingga wisata religi seperti masjid dan vihara dengan berkeliling menggunakan bus kayu.

Para pemilik bus kayu menyediakan jasa sewa untuk membawa pengunjung ke lokasi-lokasi wisata.

Penampilan bus juga dibuat semenarik mungkin, seperti memperbaharui cat dan body, agar pengunjung semakin betah untuk berjalan-jalan.

Menurut seorang pelaku usaha sektor pariwisata di Kabupaten Karimun, Afrianto, para wisatawan sangat antusias jika diangkut menggunakan bus kayu.

“Bus kayu merupakan bus legend di Karimun. Biasanya pengunjung, seperti dari Malaysia suka diajak berkeliling pakai bus kayu. Mereka menganggapnya unik, karena di tempat mereka adanya kendaraan-kendaraan yang sudah modern saja,” kata pria yang akrab disapa Aan, Senin (13/11).

Pemilik tour and travel PT Mustika Rahan Jaya menyebutkan, biaya yang dibandrol untuk mengangkut wisatawan menggunakan bus kayu sekitar Rp 1,5 juta per hari.

“Itu sudah termasuk sewa, jasa supir dan minyak,” ujar Aan.

Bus sendiri merupakan penyebutan masyarakat Kabupaten Karimun untuk bus tua yang terbuat dari besi dan kayu.

Dulunya, bus kayu pernah menjadi transportasi utama di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur.

Untuk keberadaannya bus kayu telah eksis di jalanan Karimun dan Pulau Kundur sejak tahun 60an.

Sebagai transportasi umum, bus kayu digunakan masyarakat dan pelajar untuk bepergian.

Namun seiring modernisasi tranportasi, bus kayu mulai kalah dengan kendaraan lain.

Masyarakat umum ataupun para pelajar kini lebih memilih angkutan kota ataupun sepeda motor yang jumlahnya terus bertambah.

Kendati demikian, bus kayu juga masih tetap digunakan untuk membawa para pelajar ataupun para pekerja perusahaan.(Elhadif Putra)