Orangtua Bocah yang Ditemukan Mengapung Datangi RSUP, Purnayanti: Sejak Jumat dia Tak Pulang

Purnayanti, ibu dari bocah yang bernama Junaidi yang ditemukan mengapung di tepilaut, Sabtu (9/7). (Foto:Febryan Sanada/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Purnayanti ibu kandung bocah yang tewas mengapung di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, akhirnya tiba di RSUP Raja Ahmad Thabib Batu 8 Tanjungpinang, pukul 15.00 WIB untuk melihat jenazah putranya.

Bocah yang tewas mengapung di depan Tepilaut Gurindam 12, Tanjungpinang diketahui bernama Junaidi, pelajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri Tanjungpinang. Sebelum ditemukan tewas mengapung, korban sejak Jumat (8/7) meninggalkan rumah dan orangtuanya.

Purnayanti menceritakan, bahwa dirinya sempat mencari putranya itu dan berencana akan melaporkan ke Polsek terdekat, karena sudah tidak pulang sejak Jumat (8/7) malam.

Ibu korban yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kelontongan di Jalan Sukarno Hatta tersebut, mengakui, sebelum ditemukan meninggal dunia korban sempat pamitan salat di masjid tidak jauh dari tempat tinggalnya. Karena biasanya, usai salat anak kandungnya lanjut bermain bersama teman-teman di kawasan Tepilaut .

“Saya sempat mau lapor ke polisi karena sudah hilang dari semalaman. Dia pamit ke saya mau salat di masjid waktu itu. Namun sampai malam tidak pulang-pulang,” kata Purnayanti dengan wajah sedih.

Baca juga: Jenazah Bocah Laki-laki yang Ditemukan Mengapung Dibawa ke RSUP Tanjungpinang

Purna bahkan bercerita, bahwa korban memang sempat dilarang bermain di tepilaut apalagi berenang.

“Saya sebulan yang lalu sempat melarang, tapi sepertinya dia berenang di pantai Tugu Pensil bersama teman dan abangnya. Saya sempat ngelarang, tapi gak dilakuin,” ucapnya lirih.

Kepala Unit Penegakan Hukum Kanit Gakum Polresta Tanjungpinang, Ipda Fredi Simanjuntak menuturkan, hasil visum tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. Korban murni meninggal dunia karena lemas.

“Korban ditemukan mengambang di tepilaut pukul 11.15 tadi, dari hasil visum tidak ditemukan tanda kekerasan, dan korban dinyatakan meninggal karena lemas,” jelas Fredi.

Sekadar menambahkan, sebelumnya petugas Pelabuhan SBP dan aparat kepolisian sudah mengimbau dan menyebarkan informasi kepada masyarakat bagi sesiapa yang mengenal bocah tersebut dapat mendatangi RSUP atau menghubungi kepolisian.