Jakarta – Ahli Ilmu Hukum Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Universitas Padjajaran, Danrivanto Budhijanto mengatakan, generasi muda di Indonesia memiliki potensi untuk memenangkan pertempuran teknologi global khususnya teknologi digital.
Danrivanto menjelaskan, generasi muda seringkali disudutkan karena hidupnya terbuai oleh teknologi. Padahal, menurut dia, hal tersebut dapat menjadi modal yang tidak dimiliki oleh negara lain.
“Hal itu menjadi modal yang tidak dimiliki oleh negara lain karena menurut saya, anak muda atau generasi milenial Indonesia itu punya kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi terhadap teknologi, khususnya teknologi digital,” jelas Danrivanto, Selasa (9/11).
Baca juga: Bupati Natuna: Teknologi Harus Dimanfaatkan Pemerintah Desa
“Memang hari ini teknologi menjadi center of our life, saya yakin ke depannya kita akan masuk ke center of humanism. Jadi akan seimbang antara teknologi dan humanitas,” lanjut Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) itu.
Untuk dapat memenangkan pertempuran teknologi global, Danrivanto mengatakan generasi muda harus memiliki rasa ingin tahu seperti yang selalu diingatkan oleh Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie, Presiden RI ketiga yang juga merupakan Bapak Teknologi Indonesia.
“Karena rasa ingin tahu itu, para generasi muda dapat selalu meneruskan nilai-nilai perjuangan,” katanya.
Dia menambahkan, nilai-nilai perjuangan generasi muda dalam hal teknologi tidak boleh keluar dari nilai humanitas dan nilai kebangsaan agar dapat menjadi bentuk kontribusi kepada bangsa dan rakyat.
Baca juga: Gaikindo Nilai Perlu Transisi Teknologi Menuju Penggunaan Kendaraan Listrik
Sebagai contoh, dia menjelaskan, banyak generasi muda yang piawai dalam membuat game online atau kreatif di bidang fashion design dan menggunakan platform marketplace. Melalui kemampuannya itu, mereka dapat berkontribusi terhadap ekonomi digital di Indonesia.
Mengenai inovasi teknologi, Danrivanto mengatakan bahwa pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat berkolaborasi dengan generasi muda.
“Saya meyakini anak-anak muda milenial itu punya daya adaptasi, daya improvisasi, dan kemampuan memonetasi teknologi digitalnya sudah di atas kemampuan rata-rata bangsa pada umumnya,” ujar dia.
Danrivanto memandang bahwa perlu ada kanalisasi baik dari pemerintah maupun industri agar dapat mengobarkan semangat perjuangan generasi muda untuk berinovasi, misalnya dengan pembiayaan dan pengakuan terhadap kekayaan intelektual yang muncul dari inovasi mereka.
“Saya yakin itu akan mengobarkan semangat perjuangan dari anak-anak muda,” pungkasnya.