Pengungsi Asal Afghanistan Ricuh dengan Warga di Batam

Pengungsi Asal Afghanistan Ricuh dengan Warga di Batam
Unjuk rasa pengungsi di Batam, Kepri (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Sejumlah pengungsi asal Afghanistan terlibat ricuh dengan warga Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (09/08).

Berdasarkan pantauan ulasan.co, kericuhan itu bermula saat para pengungsin melakukan unjuk rasa di depan Kantor Imigrasi Khusu TPI Batam. Di ruas jalan, para pengungsi beorasi perihal keluhan mereka yang tak kunjung mendapat kepastian, karena belum pindah ke negara ketiga.

Tidak hanya itu, para pencari suaka itu juga mengibarkan sejumlah bendera negara asing yakni Amerika, Selandia Baru, Kanada, dan Australia.

Saat aksi unjuk rasa berlangsung datang sejumlah pemuda yang meminta para pengungsi itu bubar dan tidak lagi melakukan aksi unjuk rasa tersebut.

“Kami pemuda Batam. Tolong hargai hari kemerdekaan kami. Kami minta mereka bubar,” kata Ramli salah seorang pemuda.

Ramli melanjutkan, pihaknya khawatir aksi unjuk rasa itu akan mengganggu kondusifitas Kota Batam yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Dirinya dan rekan-rekannya meminta agar para pengungsi itu tak lagi menggelar aksi unjuk rasa, khususnya pada bulan kemerdekaan saat ini.

“Kami tidak mau ada bendera lain yang berkibar di Batam selain bendera Indonesia, makanya kami bertindak,” lanjut Ramli.

Baca juga: Pengungsi Asal Afghanistan Tabrak Tiga Motor di Bengkel Tanjungpinang

Akan tetapi, para pengungsi itu tidak mau membubarkan diri dan justru memaksa duduk di jalan tersebut. Hal itu sempat memicu aksi saling dorong antar kedua belah pihak. Beruntung, hal itu tak berlangsung lama.

“Jam 12 kami bubar. Tanggal 15 kami tidak akan aksi,” kata Ahmad salah seorang pengungsi.

Beruntung, kericuhan itu tak berlangsung lama. Sekitar pukul 12.00 WIB, para pengungsi itu membubarkan diri kembali ke penginapan mereka. (*)