Puluhan Kambing di Batam Mati Kelelahan, Pedagang Rugi Ratusan Juta

Kambing
Kambing untuk kurban yang dijual salah satu peternak di Batam. (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Puluhan ekor kambing kurban di peternakan Berkah, Kota Batam, Kepulauan Riau mati karena kelelahan. Akibatnya, pedagang kambing tersebut merugi hingga ratusan juta rupiah.

Pemilik kandang sudah memastikan, matinya puluhan kambing asal Lampung tersebut bukan karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Kita dapat dari asosiasi 70 ekor, mati 42 ekor karena kelelahan. Ini bukan karena PMK. Dari 42 itu, 20 sempat kita potong, sisanya kita kuburkan,” kata Rijal, pekerja peternakan Berkah kepada Ulasan.co, Kamis (7/7).

Atas kejadian tersebut, ia menceritakan sudah hampir ratusan juta kerugian yang dialaminya.

” Kalau kerugian ditaksir ratusan juta, mau bagaimana lagi. Ini sudah resiko, mau kita naikkan berapa pun harga yang sekarang tak ketutup,” jelas Rijal.

Namun, untuk menutup kerugian tersebut, dirinya menyebutkan, tidak sedikit pedagang sapi dan kambing kurban yang menaikkan harga jual.

Harga sapi saja, lanjut Rijal, jika dibandingkan tahun sebelumnya bisa dijual rata-rata Rp4 juta sampai Rp5 juta.

Baca juga: Belasan Ekor Sapi Kurban di Batam Tak Layak Disembelih

“Kenaikan pertama karena regulasi, dan kedua alasannya wabah PMK. kemudian biaya operasional yang tinggi,” jelasnya.

Dari kejadian tersebut, Rijal terpaksa kekurangan stok sapi kurban sedikitnya 100 ekor.

Padahal, saat pemesanan sebanyak 300 ekor sapi.

“Kita minta 300, tapi dapatnya dari asosiasi 200, kurang 100. Semua sapi sudah ada yang pesan tinggal diantar aja nanti,” katanya.

Rijal menambahkan, sapi paling murah yang dijual di tempatnya saat ini seharga Rp20 juta dan paling mahal Rp50 juta.

“Kambing naiknya tinggi, mulai Rp2 juta sampai Rp5 juta. Dulu harganya Rp2,5 juta sekarang Rp3,8 juta. Paling murah Rp3,8 juta dan paling tinggi Rp8 juta,” kata dia.

Baca juga: Jumlah Sapi di Natuna untuk Dikurbankan Meningkat Setiap Tahunnya