Rayakan Natal, Paus Fransiskus Singgung Perang Sebabkan Kemiskinan

VATIKAN – Paus Fransiskus menyinggung perang yang melelahkan dan menyebabkan kemisikinan, saat memimpin malam misa Natal umat Katolik di Balisika Santo Petrus, Sabtu (24/12).

Paus Fransiskus menyinggung soal perang di Ukraina, dan lain di belahan dunia. Paus Fransiskus, merayakan damai Natal ke-10 tahun ini pada masa kepausannya.

Sebanyak 7.000 umat berkumpul di Balisika Santo Petrus, dan sekitar 4.000 orang lagi memadati lapangan Santo Petrus setelah beberapa tahun dibatasi karena Covid-19.

Namun karena penyakit lutut, membuat Paus Fransiskus tidak dapat berdiri dalam waktu lama, mendelegasikan seorang kardinal untuk menjadi selebran utama di altar gereja terbesar di Susunan Kristen.

Duduk di sisi altar, Paus merangkai homilinya dengan tema keserakahan dan konsumsi pada berbagai tingkatan. Meminta orang untuk melihat melampaui konsumerisme, yang telah “mengemas” pesta itu, menemukan kembali maknanya, dan mengingat penderitaan perang dan kemiskinan.

“Pria dan wanita di dunia kita dalam kelaparan, mereka akan kekayaan dan kekuasaan, bahkan memakan tetangga mereka, saudara laki-laki dan perempuan mereka,” katanya.

Baca juga: Pohon Natal Senilai Rp232 Miliar, Ini Daftar Negaranya!

“Berapa banyak perang yang telah kita saksikan! Dan di berapa banyak tempat, bahkan hari ini, martabat dan kebebasan manusia diperlakukan dengan hina!” imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (25/12).

Ia menyebutkan, bahwa sejak Rusia menginvasi tetangganya Februari lalu, Paus telah berbicara menentang perang di hampir setiap acara publik setidaknya dua kali seminggu.

Bahkan, Paus juga mencela apa yang disebutnya kekejaman dan agresi yang tidak beralasan terkait perang itu.

“Seperti biasa, korban utama dari keserakahan manusia ini adalah yang lemah dan rentan,” ujar Paus, mencela dunia yang rakus akan uang, kekuasaan, dan kesenangan.

Sebelumnya, pada awal bulan ini Paus Fransiskus mendesak orang-orang untuk mengurangi pengeluaran untuk perayaan dan hadiah Natal dan mengirimkan selisihnya ke Ukraina untuk membantu mereka melewati musim dingin.

Paus menandai ulang tahunnya yang ke-86 minggu lalu dan, terlepas dari penyakit lutut, tampaknya kesehatannya baik secara keseluruhan.

Pada hari Minggu (25/12), dia menyampaikan berkat dan pesan dua kali setahun “Urbi et Orbi” (untuk kota dan dunia) dari balkon tengah Basilika Santo Petrus kepada puluhan ribu orang di alun-alun di bawah.

Baca juga: Menag Yaqut Ucapkan Selamat Natal untuk Seluruh Umat Nasrani di Indonesia