Ribuan Petani India Protes Undang-undang Pertanian

Ribuan Petani India Protes Undang-undang Pertanian
Orang-orang menghadiri Maha Panchayat atau pertemuan dewan desa besar sebagai bagian dari protes petani terhadap undang-undang pertanian di Muzaffarnagar, negara bagian utara Uttar Pradesh, India, Minggu (5/9/2021). Foto: Reuters

New Delhi – Ribuan petani India menggelar aksi unjuk rasa memprotes undang-undang pertanian baru yang dinilai mengancam mata pencaharian mereka di Pasar Gandum Besar di luar ibu kota New Delhi, Selasa (07/09).

Mereka juga memprotes tindakan polisi selama demonstrasi serupa pekan lalu.

“Sejumlah besar petani menghadiri pertemuan meminta pemerintah menghukum mereka yang bertanggung jawab menggunakan kekerasan terhadap petani tua dan tidak bersenjata,” kata Balbir Singh Rajewal, seorang pemimpin senior petani.

Pasar biji-bijian tempat para petani bertemu pada Selasa itu berjarak sekitar 150 km dari New Delhi, di wilayah negara bagian Haryana.

Petani juga akan mengorganisir demonstrasi di kantor-kantor besar pemerintah di Haryana untuk menekan tuntutan mereka.

“Penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional tidak hanya brutal, tetapi juga tindakan balas dendam,” katanya.

Baca juga: Hari Ini Kasus COVID-19 di Indonesia 30.625, India 38.353 Orang

Bulan lalu, sekitar 10 petani terluka setelah polisi menggunakan tongkat untuk menghentikan pengunjuk rasa memblokir jalan raya Haryana.

Seorang petani meninggal kemudian meskipun para pejabat mengatakan kematian itu bukan karena pukulan tongkat. Pihak berwenang di Haryana meningkatkan keamanan dan menutup layanan internet seluler, kata pejabat pemerintah negara bagian.

Selain pengerahan polisi dalam jumlah besar, pemerintah juga menempatkan pasukan paramiliter.

Selama lebih dari delapan bulan, puluhan ribu petani telah berkemah di jalan raya utama ke New Delhi untuk menentang undang-undang pertanian dalam protes petani terlama di India.

Lebih dari setengah juta petani berpartisipasi dalam protes di negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya di India pada Minggu-unjuk rasa terbesar-menuntut pencabutan undang-undang tersebut, yang diperkenalkan pada September tahun lalu.

Para pemimpin pertanian mengatakan undang-undang itu akan mengikis mekanisme lama yang memastikan petani mendapatkan jaminan harga minimum untuk beras dan gandum mereka, tetapi pemerintah mengatakan ini akan membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik.

Pewarta: Antara/Reuters
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *