BINTAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau masih kekurangan Tenaga Kesehatan (Nakes) khususnya perawat dan dokter.
Bahkan, jumlah perawat dan dokter yang ada saat ini belum ideal. Saat ini di RSUD Bintan ada 80 lebih perawat dan 14 dokter.
“Kita masih kekurangan sekitar 20 hingga 30 perawat lagi. Kalau dokter, kita masih kurang sekitar 4 hingga 5 orang lagi. Itu baru dibilang ideal. Kalau yang ada saat ini ideal,” kata Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur RSUD Kabupaten Bintan, dr Royhan C Siregar di Bintan, Ahad (22/1).
Nakes yang bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD), hingga ruang rawat inap di RSUD Kabupaten Bintan sesuai jadwal jaga secara bergantian.
Dengan kekurangan Nakes, lanjut dr Royhan C Siregar, pihaknya sudah menyampaikan langsung ke Bupati Bintan, Roby Kurniawan saat meninjau RSUD Kabupaten Bintan Oktober 2022 lalu.
“Mudah-mudahan, kekurangan Nakes bisa dipenuhi ke depan. Karena semua ini tergantung dari anggaran,” sebut dia.
Selain itu, RSUD Bintan telah memiliki fasilitas medis Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Pembangunan gedung fasilitas medis PICU dan NICU tersebut, menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2022 sebesar Rp7 miliar yang selesai dibangun akhir Desember 2022 lalu.
Adapun secara umum fungsi fasilitas NICU dan PICU, sebagai ruang perawatan intensif untuk bayi usia 28 hari dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Baca juga: RSUD Bintan Bakal Operasikan Fasilitas PICU dan NICU