Rusia Bersiap Lancarkan Serangan Baru Jelang Setahun Invasinya di Ukraina

Tank tempur canggih terbaru milik Rusia T-14 Armata yang disebut-sebut bakal diturunkan di palagan perang Ukraina. (Foto:Vitaly V. Kuzmin)

JAKARTA – Rusia saat ini dkabarkan sedang menyusun taktik untuk melancarkan serangan baru terhadap Ukraina, dengan menurunkan ratusan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).

Menurut seorang pejabat militer Ukraina, Rusia siap untuk memulai operasi ofensif besar di Ukraina dengan menurunkan hampir 6.000 tank dan kendaraan lapis baja.

Selain itu, Rusia juga bakal mengerahkan 2.700 unit sistem artileri, 810 sistem rudal peluncuran ganda, 400 pesawat tempur bersenjata serta 300 unit helikopter serang.

Di bawah kondisi anonimitas, seorang pejabat militer Ukraina mengatakan kepada militer, “Rusia juga telah mulai mempersenjatai diri sebagai persiapan untuk serangan yang akan datang.

Dalam persiapan untuk serangan besar-besaran, Rusia diperkirakan masih memiliki 1.800 unit tank, 3.950 kendaraan lapis baja serta 2.700 sistem artileri.

Selain itu, Rusia juga memiliki stok 810 sistem peluru kendali ganda dari era Soviet seperti Grad dan Smerch, 400 pesawat tempur dan 300 helikopter.

Selain itu, menurut pejabat Ukraina, ada lebih dari 300.000 pasukan Rusia di dalam Ukraina.

Perkiraan, aktivitas terbaru militer Rusia di Ukraina jauh lebih besar daripada yang digunakan oleh Presiden Vladimir Putin untuk memulai kampanye militer pada bulan Februari.

Serangan baru yang direncanakan kali ini, Rusia diperkirakan bakal lebih terkonsentrasi di wilayah timur Ukraina.

Baca juga: Jet Tempur F-16 Lebih Buruk Daripada Su-27 Kata Pilot AU Ukraina

Menurut seorang pejabat senior AS, Pentagon menggolongkan pengerahan cepat pasukan Rusia ke medan perang untuk mengisi celah pertahanan sebagai “perlengkapan yang buruk, kurang terlatih, tergesa-gesa”.

Pentagon menegaskan, bahwa Kremlin telah mulai mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk menebus korban akibat pertempuran yang terus berlanjut di kota Bakhmut dan Soledar, menurut sumber yang sama.

Kyiv bagaimana pun berpikir, Moskow dapat melangkah lebih jauh dengan mengirim tentara baru sekitar 24 Februari, hari dimulainya krisis secara resmi.

Perwira militer Ukraina menyatakan, bahwa “pasukan Rusia secara substansial lebih besar dari apa yang terjadi pada gelombang awal. “Kami mengantisipasi serangan besar baru dalam 10 hari ke depan,” kata pejabat itu.

Oleksii Reznikov, Menteri Pertahanan Ukraina juga memperkirakan, bakal ada peningkatan aktivitas Rusia menjelang peringatan dimulainya konflik yang diwartakan militarycognizance.

Namun, Mr. Reznikov juga mengingatkan masyarakat, untuk hanya mempercayai informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Serangan yang direncanakan Rusia, menurut analis dan otoritas Ukraina, akan dipusatkan di Ukraina timur.

Baca juga: Iran Pamerkan Pangkalan Udara Baru Bawah Tanah ‘Eagle 44’