JAKARTA – Calon presiden (Capres) petahana dari Partai Demokrat Joe Biden resmi mengundurkan diri dari kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) tahun ini.
Biden yang masih berstatus sebagai Presiden AS, mengumumkan pengunduran dirinya dari Pilpres AS lewat postingan tertulis di media sosial X pribadinya, Ahad 21 Juli 2024 dini hari WIB.
Tak hanya mengundurkan diri, unggahan presiden AS tersebut juga mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikan posisinya dalam pemilu untuk melawan eks presiden AS, Donald Trump.
Kamala Harris adalah wakil presiden wanita pertama dan orang kulit hitam dan Asia Amerika pertama, yang memegang sejarah dengan menduduki jabatan tersebut. Secara elektabilitas, dia bersaing dengan Biden.
Sementara Joe Biden menyatakan komitmennya, untuk menyelesaikan masa tugasnya sebagai Presiden AS hingga Januari 2025 nanti.
Setelah Presiden AS Joe Biden yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonannya dalam pemilihan presiden mendatang, banyak anggota Partai Demokrat mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden partai tersebut melawan Donald Trump.
Selain itu, mantan Presiden AS lainnya yakni Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, keduanya dari Partai Demokrat, juga memberikan dukungan kepada Harris dalam sebuah pernyataan.
Sementara beberapa tokoh seperti Pelosi dan mantan Presiden AS, Barack Obama mengucapkan terima kasih kepada Biden, tetapi belum memberikan dukungan mereka kepada Harris atau kandidat lainnya.
Namun sepertinya menarik untuk disimak, tentang sepak terjang perjalanan karir politik Kamala Harris hingga saat ini dia menjadi Wapres dan bakal mencalonkan diri jadi Presiden AS ke depan.
Berikut profil lengkap Kamala, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin 22 Juli 2024:
Awal kehidupan Kamala Harris
Wakil Presiden AS, Kamala Devi Harris lahir di Oakland, California 20 Oktober 1964 silam. Kamala dibesarkan di lingkungan yang mayoritas penduduknya adalah orang Afrika-Amerika di Berkeley.
Bahkan, masa balita Kamala Harris pernah dibawa ke aksis demonstrasi hak-hak sipil.
Ibu Harris, Shyamala awalnya beremigrasi dari India untuk kuliah di University of California, Berkeley, tempat ia bertemu dengan ayah Harris yang kelahiran Jamaika, Donald.
Shyamala meniti karier sebagai peneliti kanker payudara yang terkenal, sementara Donald menjadi profesor ekonomi di Universitas Stanford.
Orang tua Harris bercerai saat ia berusia tujuh tahun, dan pada usia 12 tahun ia pindah bersama ibu dan saudara perempuannya ke Montreal, Quebec, Kanada.
Ia belajar berbicara bahasa Prancis selama berada di Quebec dan menunjukkan naluri politiknya yang berkembang, dengan mengorganisasi protes terhadap pemilik gedung yang tidak mengizinkan anak-anak di lingkungannya bermain di halaman.
Pendidikan
Kamala bersekolah di Westmount High School di Quebec, tempat ia mendirikan grup tari bersama seorang teman.
Kembali ke Amerika Serikat untuk masuk ke Howard University di Washington, D.C., ia terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa seni liberal, dan bergabung dengan tim debat, dalam perjalanannya meraih gelar sarjana seni dalam ilmu politik dan ekonomi.
Kamala kemudian mendaftar di University of California, Hastings College of the Law hingga memperoleh gelar J.D. pada tahun 1989.
Karier
Setelah diterima di State Bar of California pada tahun 1990, Harris memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County.
Ia pun menjadi pengacara pengelola Career Criminal Unit di Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco pada tahun 1998.
Pada tahun 2000 ia diangkat menjadi kepala Divisi Komunitas dan Lingkungan, di mana selama waktu itu ia mendirikan Biro Peradilan Anak pertama di negara bagian tersebut.
Pada tahun 2003, Harris mengalahkan petahana Terence Hallinan, mantan bosnya untuk menjadi jaksa wilayah San Francisco.
Kamala kemudian melanjutkan perjalanan politiknya dengan mengalahkan Jaksa Wilayah Los Angeles County Steve Cooley untuk jabatan Jaksa Agung California pada November 2010, menjadikannya orang Afrika Amerika pertama dan wanita pertama yang memegang jabatan jaksa agung California.
Pada November 2016, Kamala dengan mudah mengalahkan Anggota Kongres Loretta Sanchez untuk kursi Senat AS dari California. Sehingga menjadi wanita Afrika-Amerika kedua, dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang masuk Senat.
Pada 21 Januari 2019, selama wawancara Hari Martin Luther King Jr. di Good Morning America, Kamala menyatakan akan mengikuti pilpres.
Namun pada Desember 2019 ia mundur dari pemilihan dan kemudian menjadi calon wakil presiden Biden dengan elektabilitas yang tinggi.
Kamala sebelumnya menikah dengan pengacara Doug Emhoff di Santa Barbara, California pada 22 Agustus 2014. Ia adalah ibu tiri dari kedua anak Emhoff, Ella dan Cole, yang memanggilnya dengan panggilan “Mamala.”
Kamala menerbitkan dua buku pada awal tahun 2019: The Truths We Hold: An American Journey yang merefleksikan hubungan pribadi dan pendidikannya, dan Superheroes Are Everywhere, memoar lain yang disajikan dalam bentuk buku bergambar untuk anak-anak.
Ia pertama kali menjadi penulis pada tahun 2009 dengan Smart on Crime: A Career Prosecutor’s Plan to Make Us Safer, yang mengeksplorasi filosofi dan ide-idenya untuk reformasi peradilan pidana di AS.