Stok Darah di PMI Tanjungpinang Kosong

Kantor Unit Transfusi Darah Tanjungpinang, Kepri (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Tanjungpinang, Kepulauan Riau sedang mengalami kekosongan. Warga diharapkan dapat mendonorkan darahnya untuk menjaga stok darah di PMI.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Tanjungpinang, Rowin Von Bora mengatakan, kekosongan stok darah itu karena jumlah permintaan dan ketersediaan berbanding terbalik. Untuk saat ini, jumlah permintaan lebih banyak dari pada stok darah yang tersedia.

“Stok kita di sini sangat minim. Bahkan sampai habis. Itu karena kebutuhan lebih banyak dibandingkan pendonor,” jelas Rowin di Kantor PMI Kota Tanjungpinang, Rabu (23/06).

Menurutnya, saat ini seluruh golongan darah sangat dibutuhkan, terlebih lagi pada golongan darah O. Dalam mengatasi kekosongan itu, kata Rowin, hanya bisa mengandalkan golongan darah dari keluarga yang bersangkutan.

“Ya biasanya kita minta cari sendiri. Sekarang diianjurkan dari keluarganya (pasien),” ujarnya.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Tanjungpinang, Rowin Von Bora (Foto: Muhammad Chairuddin)

Rowin menegaskan bahwa donor darah merupakan aktivitas yang positif dan bermanfaat bagi tubuh. Selain dapat membersihkan darah di dalam tubuh, donor darah juga mampu membuat tubuh terasa lebih fit dan segar.

“Kalau kita mendonorkan darah, maka tubuh kita akan lebih baik lagi. Sel-sel darah yang baru akan menggantikan sel-sel yang sudah lama,” tuturnya.

Selain itu, Rowin menegaskan bahwa pihaknya akan menjamin kesterilan alat yang digunakan agar pendonor terhindar dari penyakit menular seperti COVID-19.

Nantinya, pihaknya akan terlebih dahulu memeriksa darah yang didonorkan. Apabila terdapat penyakit, maka darah tersebut tidak akan dibuang. Namun apabila darah tersebut terbukti steril, darah tersebut akan menjadi stok darah di PMI Tanjungpinang.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendonorkan darahnya agar lebih sehat lagi dan dapat membantu banyak orang. Setiap orang pun biasanya mendonorkan darahnya sebanyak 1 kantong selama tiga bulan sekali,” katanya

Sementara itu, Julia Andresta Lubis, salah seorang relawan donor darah mengatakan bahwa ia merasa lebih baik usai mendonorkan darahnya. Ia tidak merasa tidak mudah lelah usai ia rutin mendonorkan darahnya.

“Dampaknya pertama, tidak mudah lelah. Kemudian juga tidak mudah jatuh sakit,” ujarnya.

Julia pun mengaku ia sudah tujuh kali mendonorkan darahnya baik langsung ke pasien yang membutuhkan maupun di PMI untuk dijadikan stok darah.

Julia juga mengajak seluruh masyarakat agar turut serta menjadi relawan pendonor darah.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab